Al-Qur-aan menerangkan pengalaman Nabi Muhammad Saw ketika Beliau Isra’ Mi’raj. Nabi Saw berkata, ketika saya di Mi’rajkan, Jibril memberi kesempatan kepadaku untuk melihat-lihat keadaan semua surga. Maka pada saat itu saya melihat empat buah sungai yang besar-besar, yang mana airnya empat macam pula. Ada air susu, air arak (tetapi tidak memabukkan), ada air madu, dan air biasa (tapi tidak asin), sebagaimana Firman Allah di dalam Al-Qur-aan :
فِــيْــمَـا اَ نـــهَـارُ مِنْ مَـاءٍ غَــيْـرِ ا سِـنٍ وَ اَ نْـــهَـارُ مِنْ لَــبَــنٍ لَـمْ يَــتَــغَــيَّــرُ طَــعْـمُـهُ وَ اَ نــهَـارُ مِنْ خَــيْـرِ لَـذَّ ةٍ لِّـلـشَّارِ بِـيْـنَ وَ اَ نْــهَـارُ مِنْ عَــسَــلٍ مُـصَــفَّـا
“Di dalam syurga ada sungai-sungai. Airnya tidak asin. Ada sungai-sungai dari susu yang tidak pernah berobah rasanya. Ada sungai-sungai dari arak yang lezat bagi peminumnya. Dan ada sungai-sungai dari madu pilihan”.
Kemudian berkata Nabi Saw, “Dari manakah datangnya sungai-sungai ini ? Dan kemanakah mengalirnya ?
Jibril menjawab, “Aku hanya tahu terusan mengalirnya ke Telaga Al-Kautsar. Namun aku tidak tahu dari mana asalnya”. Lalu Nabi Saw memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Kemudian berkata Nabi Saw, “Dari manakah datangnya sungai-sungai ini ? Dan kemanakah mengalirnya ?
Jibril menjawab, “Aku hanya tahu terusan mengalirnya ke Telaga Al-Kautsar. Namun aku tidak tahu dari mana asalnya”. Lalu Nabi Saw memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Maka tiba-tiba saat itu datang seorang Malaikat memberi salam, dan saya balas salamnya. Dan berkata Malaikat tersebut, ”Coba pejamkan matamu", lalu aku pejamkan mataku. Kemudian setelah aku pejamkan mata, tiba-tiba aku sudah berada di dekat sebuah pohon besar, dari situ aku melihat sebuah Qubah yang sangat besar, terbuat dari permata yang berkilau-kilau. Pintu-pintunya dari yakut berwarna hijau, dan kunci kuncinya terbuat dari Emas.
Jika sekiranya orang berkumpul dan berada di bawah Qubah itu, tidak bedanya seperti barang-barang yang kecil hinggap di gunung. Demikianlah perbandingan keadaan besarnya Qubah itu. Dan aku melihat empat macam sungai itu mengalir dari bawah Qubah. Tatkala itu aku mau kembali. Tetapi Malaikat itu bertanya, ”Tidakkah engkau ingin melihat sebelah dalamnya ?”.
Maka saya menjawab, ”Bagaimana saya dapat masuk ke dalamnya ? Malaikat menjawab, “Kuncinya berada dalam tangan engkau”. Lalu saya berkata, “Mana dia ?”. Malaikat menjawab, “Cukup engkau baca Bismillahir-Rohmaanir-Rohiim”.
Lalu ku-ucapkan “Bismillahir-Rohmanir-Rohim”. Maka secara otomatis pintu-pintu itu terbuka dengan sendiriannya, langsung saya masuk ke dalamnya. Kemudian apa yang saya lihat ? Sungguh ajaib sekali ciptaan Allah ‘Azza Wajalla. Saya melihat sungai-sungai itu sumbernya berada dari empat buah liang yang besar-besar. Ketika saya mau keluar, maka Malaikat itu berkata, “Apakah engkau cukup puas hanya melihat pemandangan ini saja ? Karena masih banyak yang belum engkau lihat. Cobalah perhatikan dan lihat sekali lagi, dari apa sungai itu mengucurkan airnya ?”.
Jika sekiranya orang berkumpul dan berada di bawah Qubah itu, tidak bedanya seperti barang-barang yang kecil hinggap di gunung. Demikianlah perbandingan keadaan besarnya Qubah itu. Dan aku melihat empat macam sungai itu mengalir dari bawah Qubah. Tatkala itu aku mau kembali. Tetapi Malaikat itu bertanya, ”Tidakkah engkau ingin melihat sebelah dalamnya ?”.
Maka saya menjawab, ”Bagaimana saya dapat masuk ke dalamnya ? Malaikat menjawab, “Kuncinya berada dalam tangan engkau”. Lalu saya berkata, “Mana dia ?”. Malaikat menjawab, “Cukup engkau baca Bismillahir-Rohmaanir-Rohiim”.
Lalu ku-ucapkan “Bismillahir-Rohmanir-Rohim”. Maka secara otomatis pintu-pintu itu terbuka dengan sendiriannya, langsung saya masuk ke dalamnya. Kemudian apa yang saya lihat ? Sungguh ajaib sekali ciptaan Allah ‘Azza Wajalla. Saya melihat sungai-sungai itu sumbernya berada dari empat buah liang yang besar-besar. Ketika saya mau keluar, maka Malaikat itu berkata, “Apakah engkau cukup puas hanya melihat pemandangan ini saja ? Karena masih banyak yang belum engkau lihat. Cobalah perhatikan dan lihat sekali lagi, dari apa sungai itu mengucurkan airnya ?”.
Kemudian saya perhatikan dengan cermat. Maka saya lihat ada tulisan “Bismillahir-Rohmaanir-Rohiim” diantara empat tiangnya. Saya amati dengan secermat-cermatnya. Maka saya lihat dari lobang huruf “MIM” Bismillah, mengalir sungai air tawar. Dan dari lobang huruf “HA” Allah, mengalir sungai air susu. Dan lobang huruf “MIM” Arrohmaan, mengalir sungai air arak. Dan dari lobang huruf “MIM” Arrohiim, mengalir sungai air madu. Itulah asal empat buah sungai yang di dalam Syurga tersebut.