15 February 2008

1. Keterangan Mengenai Dalil Rukun Islam

عَـنْ عُـمَـرَ بـْنِ الْـخَــطَّابِ قَـالَ : بَـــيْــنَــمَا نَـحْـنُ عِـنْـدَ رَسُـوْلُ الـلّــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّمَ ، ذَ اتَ يـَــوْ مٍ إِذَ طَــلَـعَ عَـلَــيْــنَا رَجُـلٌ شَـدِ يْـدُ بَـــيَاضِ الـشِّــيَابِ شَـدِ يْـدُسَـوَ ادِ الشَّـعَـرِلاَ يـُرَى عَــلَـــيْـهِ أَ ثَــرُالسَّــفَـرِوَ لاَ يـَـعْـرِفُـهُ مِـنَا أحَـدٌحَــتَّى جَــلَـسَى إِلىَ الـنَّــبِـيِّ صَـلَّىالـلّــهُ عَـلَــيْــهِ وَسَــلَّـمَ، فَـأَسْــنَـدَ رُكْــبَــتَــيْـهِ إِلـىَ ركْـــبَــتَـــيْـهِ وَ وَضَعَ كَــفَّــيْـهِ عَـلىَ فَـخِـذَ يْــهِ وَ قَالَ يَـامُحَـمَّـدُ أَخْـبِرْ نـِى عَنِ اْلإِ سْـلاَ مُ ، فَـقَـلَ رَسُوْ لُ الـلّـــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ، أَ ْلإِ سْــلاَ مَ أَنْ تـَــشْــهَــدَ أَ نْ لاَ إِ لـهَ إِ لاَّ الـلّــــــهُ وَ أَنَّ مُحَــمَّــدًا رَسُـوْ لُ الـلّــــــــهِ وَ تَــقِـــيْـمَ الصَّـلاَ ةَ وَ تُــؤْ تـِى الـزَّ كَـا ةَ، وَ تَـصُـوْ مُ رَ مَضَانَ، وَ تُـحَــجُّ الْــبَــيْتَ إِ نِ اسْـتَــطَـعْتُ إِلَـــيْـهِ سَــبِــيْــلاً قَالَ صَـدَ قْتَ قَالَ فَـعَجِـبْـنَالَـهُ يـَـسْـأَ لُــهُ وَ يـَصَدِّ قُــهُ قَالَ عُـمَـرَ ابْـنِ الْخَـطَابِ : ثُــمَّ قَالَ لـِى يَـاعُمَـرَ أَ تَـدْرِى مَنِ السَّائِـلُ قُــلْتُ ا لـلّـــــــهُ وَ رَسُــوْ لُـهُ أعْـلَـمُ، قَالَ فَــإِ نَّــهُ جِـبْــرِ يْــلُ أَ تَـا كُـمْ يـُـعَــلِّــمُــكُـمْ دِ يْــنَـكُـمْ

“Ayahku ‘Umar bin Khattab. Bercerita kepadaku sebagai berikut :“Pada suatu hari, ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah Saw. Sekonyong-konyong muncul di hadapan kami seorang Laki-laki berpakaian sangat putih, dan berambut sangat hitam. Tidak terlihat padanya bekas perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Dan ia langsung duduk ke dekat Nabi Saw. Lalu disandarkannya Lututnya ke Lutut Nabi. Dan diletakkannya kedua Telapak Tangannya ke Paha Nabi. Ia berkata :”Ya Muhammad. Terangkan kepadaku tentang Islam”.“Jawab Nabi Saw. ”Islam ialah :
1. Mengaku tidak ada Tuhan, selain Allah dan Muhammad Rasulullah”.
2. Mendirikan Sholat”
3. Mengeluarkan / Membayar Zakat”.
4. Puasa pada Bulan Ramadhan”. Dan
5. Haji ke Baitullah. Jika engkau sanggup me laksanakannya”.
Engkau benar ! Kata orang itu.
Ayahku bergumam : ”Kami heran terhadap orang itu, ia yang bertanya, tetapi ia pula yang mengatakan benar”. Kata Ayahku. ”Kemudian orang itu berlalu. Tetapi tidak berapa lama antaranya. Rasulullah Saw. bertanya kepadaku. Tahukah engkau, siapakah yang bertanya tadi ? Jawabku “Allah dan Rasul-Nya yang labih tahu”. Dan Sabda Rasulullah Saw : ”Ia adalah Jibril ! Ia datang kepadamu mengajarkan Agamamu”. (H.R. Muslim. Juz I . halaman : 1)

Demikian penjelasan Hadits yang menerangkan tentang Islam. Maka oleh para Ulama dahulu dan Tabi’in Wat-Tabi’iin. Telah menjadikan Hadits tersebut suatu Metoda untuk melahirkan “Rukun Islam itu Lima Perkara”. Sesuai dengan kalimat Hadits di atas tersebut. Jadi, Rukun Islam itu bukanlah Rakitan atau buatan para Ulama. Ia memang benar-benar dari Sunnah Rasulullah. Jauh sebelum kita membicarakan “Rukun Islam”. Sebaiknya ajaklah diri kita untuk membaca dan meneliti “Al-Qur-aan dan Hadits-hadits Rasulullah Saw. Agar Hati yang keras bisa menjadi lembut. Nafsu yang bergejolak bisa menjadi lemah gemulai untuk menyam but Kalamullah (Al-Qur-aan) yang diturunkan kepada Khalifah-Nya di muka Bumi ini. Jika tidak dengan meredam Hawa Nafsu yang ada dalam diri kita, Insya Allah Hati itu tidak akan tersentuh pada kebenaran yang dibawa oleh Al-Qur-aan dan Sunnah Rasulullah Saw.
Sumber kemerosotan Kaum Muslimiin adalah kelemahan “AQIDAH” mereka. Dan sekiranya ada orang Barat yang mengatakan bahwa sistem pendidikan Islam yang paling bobrok di Dunia. Mungkin ada benarnya pada zaman sekarang ini. Tetapi bagi orang yang ‘Arif. Apa pun yang dikatakan oleh Barat, mereka-mereka tidak akan berqiblat ke Barat atau Eropa. Mereka akan mencari solusi bagi Agamanya. Oleh karena itu, jika kaum Muslimin ingin melepaskan diri dari “Penghinaan Orang-orang Barat” tersebut, tidak ada jalan lain. Kecuali menekankan sistem pendidikan sebagaimana cara dan sistem pendidikan yang digunakan oleh Rasulullah Saw. dari zaman pra Islam sehingga mencapai puncak kejayaan Islam. Dan kepada kaum Muslimin di harapkan ketekunannya meneliti. Sehingga membuahkan suatu Sistem yang merujuk kepada Aqidah yang mantap. Dan membimbing kaum Muslimin kearah Tauhid yang Murni dari Rasulullah Saw. kepada Anak cucu mereka. Bukan malah ikut-ikutan pindah Qiblat. Yaitu beramai-ramai belajar ke Barat. “Tidak ! Tidak ! Tidak !”
Sebab menurut versi “Al-Qur-aan”, “Manusia adalah Makhluq yang bertanggung jawab”. Yang diciptakan dengan sifa-sifat ketuhanan”. Pengertian tersebut mengandung tiga unsur pokok yaitu :
1. Manusia adalah makhluq yang dijadikan Allah dan hanya Ta’luq kepada-Nya.
2. Manusia adalah makhluq yang bertanggung jawab. Menurut Al-Qur-aan. Manusia akan mempertanggung jawabkan ‘Amalnya kepada Allah :
a. Semua ni’mat Allah yang telah diterima oleh Manusia

ثُـــمَّ لَـــتُــسْــئًـــلُــنَّ يـَـوْ مَــئِـذٍ عَنِ الـنَّــعِــيْــــــــــــمِ

“Kemudian. Kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang nikmat-nikmat (yang telah engkau te rima)” (Q.S. At-Takaatsur : 8)
b. Semua aktivitas Manusia selama hidupnya di Dunia.

وَ لَـوْ شَـآءَ الـلّـــهُ لَجَـعَـلَـكُـمْ اُ مَّـةً وَ احِدَ ةً وَّ لـكِـنَّ يُّـضِلُّ مَنْ يـَشَـآ ءُ وَ يـَـهْـدِيْ مَنْ يَّـشَـآءُ ط وَ لَــتَـسْــئًـــلُــنَّ عَـمَّـا كُــنْــتُـمْ تَــعْـمَــلُـوْ نَ

"Dan jika Allah menghendaki. Niscaya dijadikan-Nya kamu satu umat saja. Tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Sesuai dengan sunnah-Nya, yaitu siapa yang berusaha mendapatkan petunjuk, maka ia akan memperolehnya. Dan siapa yang membangkang, ia akan sesat). Dan Sesungguhnya kamu akan di tanyai tentang segala pekerjaanmu". (Q.S. An-Nahl : 93)

c. Semua hal yang diciptakan manusia seperti ide, gagasan, aliran, ilmu. Dan lain-lain.

لِــيَـكْــفِـرُوْا بِـمَآ ا تَــيْــنــهُـمْ ط فَــتَــمَــتَّـــعُــوْا، فَـسَـوْفَ تَــعْـمَـلُــوْ نَ وَ يَـجْـعَـلُـوْنَ لـِـمَالاَ يــَـعْـلَــمُوْنَ نَـصِيْـــبًامِمَّارَزَ قْــنَاهُـمْ ط تَـالـلّـــــهِ لَـــتُـسْـــئَـــلُــنَّ عَــمَّا كُـــنْــتُــمْ تَـــفْــتَـــرُوْ نَ

"Mereka hendak memungkiri Nikmat yang KAMI berikan kepadanya. (silahkan). Bergembira-rialah kamu. Nanti kamu akan tahu akibatnya".
"Dan mereka sediakan sebagian Rezeki yang KAMI berikan kepadanya. Untuk (berhala-berhala) yang tidak mereka ketahui gunanya. Demi Allah, kamu pasti akan ditanya tentang segala pekerjaan (sia-sia) yang kamu ada-adakan itu". (Q.S. An-Nahl : 55-56)

3. Manusia dijadikan Allah dengan sifat keTuhanan.
Pada diri manusia memang ditemukan sifat-sifat Tuhan, seperti Pengasih, Penyayang, Pemurah, Pema‘af, Berkuasa, Berkehendak, Melihat, Mendengar, Berkata-kata, Berilmu, Hidup. Semua sifat-sifat tersebut ada pada diri Manusia. Sehingga ada Aliran dalam ilmu kebatinan yang menyamakan Tuhan dengan Manusia. Tetapi Al-Qur-aan memberi bimbingan kepada manusia. Bahwa sifat-sifat Tuhan yang ada pada diri manusia itu, sesuai dengan fitrahnya selaku Makhluq Allah. Artinya sifat-sifat tersebut dilampirkan Allah kepada manusia sesuai dengan fitrah kemanusiaannya.

الَّـذِ يْـنَ يُـنْــفِـقُـوْنَ فِى السَّـرَّ آءِ وَالضَّرَّ آءِ وَالْـكَاظِمِيْـنَ الْـغَـيْـظَ وَ الْـعَا فِـيْـنَ عَنِ الــنَّاسِ وَ الـلّـــهُ يـُحِبُّ الْـمُحْـسِـنِـيْـنَ

"(Yaitu) Orang-orang yang menginfakkan Hartanya waktu dalam keadaan lapang. Atau dalam keadaan sempit (melarat) Dan bisa menahan Amarahnya. Serta suka memaafkan kesalahan orang. Dan Allah (sangat) menyukai orang-orang yang berbuat baik (Muhshiniin, sesama manusia)". (QS -Ali-Imran : 134)

وَ مَا كَانَ لــِنَــفْسٍ اَنْ تَــمُوْتَ اِلاَّ بِــإِذْنِ الـلّـــهِ كِــتـــبًا مُّـؤَ جَّلاً وَ مَنْ يــُرِدْ ثَــوَ ابَ الـدُّ نْـــيَا نُــؤْ تِــه مِـنْــهَا، وَ مَنْ يُّــرِدْ ثَــوَ ابَ اْلأخِـرَ ةِ نُــؤْ تـِــه مِـنْــهَا ط وَسَـــنَـجْـزِى الـشَّــكِـرِ يْـنَ

"Dan manusia itu tidak akan mati. Kecuali dengan izin Allah. (sesuai dengan Sunnah-Nya) Suatu ketentuan yang sudah dijanjikan. Dan siapa yang berhajat Kekayaan Dunia. Akan KAMI berikan kepadanya. Tetapi siapa yang berhajat untuk pahala Akhirat. Akan KAMI berikan. Dan KAMI akan memberi pahala kepada orang-orang yang mau Bersyukur". (Q.S. Ali-Imran : 145)

Menurut Tafsir Rahmat : "Masuk ke surga itu tidak gampang. Masih banyak ujian yang harus ditempuh. Orang Mukmin harus berjihad pada jalan Allah."
Dari keterangan ayat di atas, jelaslah sudah bahwa Manusia itu adalah makhluq Allah yang harus bertanggung jawab. Karena ia diciptakan Allah dengan sifat-sifat keTuhanan. Oleh karena itu manusia harus hidup sesuai dengan aturan Tuhan ! Agar sesuai dengan apa yang disandangnya, yaitu Khalifah Allah di muka Bumi. Dan segala sesuatu yang ia perbuat di dunia ini, pasti akan dipertanggung jawabkannya di Yaumil Mahsyar. Kalau orang-orang Barat meng-artikan bahwa Manusia adalah sama dengan Hewan. Kita tidak perlu heran lagi, karena Nenek Moyang mereka adalah Kera, sebagaimana yang telah menjadi pegangan bagi Orang-orang Barat, sesuai dengan pendapat dan Teori "Profesor Darwin" yang terkenal di Barat sana. Karena itu, kalau di Barat sana, manusia hidup seperti Hewan. Umpamanya "Kumpul Kebo", tentu saja mereka anggap itu adalah hal yang wajar-wajar saja. Sebab kehidupan Hewan memang demikian. Sebenarnya Kerbau itu hanya dikambinghitamkan saja. Sebab kumpul Kambing atau kumpul Kucing sama saja.
Pada saat sekarang ini, pola hidup seperti orang-orang Barat tersebut dianggap sebagai pola hidup yang sangat baik dan modern. Sehingga pada zaman kita dewasa ini, hampir tidak ada suatu Bangsa atau Kelompok Manusia yang mengambil sikap hidup yang berlainan dengan Bangsa-bangsa Eropa dan Barat. Baik mengenai keyakinan maupun Teori-teori Kemasyarakatannya. Karena itu, kalau pada saat sekarang ini manusia berpola hidup seperti Hewan tidak usah heran. Itu adalah model Barat sono !
Yang sangat mengherankan dan mencengangkan kita. Ialah mengapa umat Islam terseret dan ikut-ikut hanyut ? Jawabannya mudah saja ! Karena mereka tidak mengerti dan sudah jauh dari Kitab Suci Al-Qur-aanul Kariim dan Sunnah Rasul.

Berdasarkan pengalaman di atas, kalau umat Islam ingin mempunyai kepribadian sendiri dan ingin mempunyai pola hidup yang berlainan dengan bangsa-bangsa barat, maka mereka wajib untuk berbenah diri. Selanjutnya mempelajari dan mendalami isi kandungan Al-Qur-aan kembali. Sebagaimana pola hidup yang ditanamkan oleh Rasulullah Saw. kepada para Muhajirin Mekah dan para Anshor di Madinah. Kalau tidak dengan pola yang dibawakan oleh Nabi Saw. Maka insya Allah umat Islam akan tenggelam bersama Erosinya Etika dan Sopan Santun zaman edan masa kini. Tuntunan dijadikan Tontonan. Sementara Tontonan dijadikan Tuntunan. Yang Salah dianggap Saleh. Lalu yang Saleh dianggap Salah. Manusia lebih takut kepada hantu ketimbang takut kepada Tuhan, dan tidak pernah takut kepada Hukum-Hukum Allah yang diSyari’atkan kepada Manusia. Memang zaman sudah mulai terbalik.

Oleh karena itulah para pakar Tasawwuf dan Ahli Shufi mengajak kita agar selalu membaca Al-Qur-aan. Lalu petiklah isi kandungannya. Jadikanlah Al-Qur-aan pola kehidupan pribadi Muslim sehari-hari, sehingga benar-benar menjadi Mukmin yang sejati. Dan setiap Mukmin sudah pasti ingin meningkat ke jenjang Muttaqiin kemudian meningkat ke jenjang Mukhlishiin. Sehingga bisa dengan benar mengenal diri. Dan dianjurkan untuk mengenal manusia lain dengan baik. Sebab Allah telah memerintahkan kepada manusia untuk meneliti dan memikirkan diri mereka sendiri dan manusia lain sampai mereka mengerti kebenarannya. Sebagaimana Firman Allah SWT di dalam Al-Qur-aan :

وَ فِيْ اَ نْــفُـسِكُـمْ أَ فَــلا تُــبْــصِـرُوْنَ

"Dan pada diri mereka sendiri (ada tanda-tanda Kekuasaan Allah) mengapa tidak kamu perhatikan ?". (Q.S. Az-Zaariyat : 21)

اَ وَ لَــمْ يَــتَـــفَـــكَّــرُوْا فِـيْ اَ نْــفُـسِــهِــمْ

"Dan apakah mereka tidak memikirkan keadaan diri mereka sendiri ?". (Q.S. Ar-Ruum : 8)

Kenalilah diri pribadi. Sehingga terbuka mata Hati kita dalam mengenal Penciptaan Allah Yang Maha Agung. Maha Kuasa. Maha Besar. Maha Sempurna. Maha Absolut. Maha Pemberi Rahmat. Maha Mengetahui. Sehingga apa saja yang kita perbuat walau tersembunyi, Allah pasti tahu.

وَ عِـنْـدَ هُ مَـفَاتِـحُ الْـغَــيْبِ لاَ يـَـعْـلَـمُــهَآ اِلاَّ هُـوَ ..

"Allah mempunyai segala kunci yang gaib. Hanya DIA Yang Mengetahuinya". (Q.S. Al-An’aam : 59)

اِنَّ الـلّـــهَ لَــهُ الْـمُـلْــكُ السَّـمـوَ اتِ وَ اْلأَرْضِ ط يـُحْـي وَ يــُمِـيْتُط وَ مَا لَــكُـمْ مِّنْ دُوْ نِ الـلّــــهِ مِنْ وَّ لــِيّ وَّ لاَ نَـصِـيْـرٍ

"Sesungguhnya kepunyaan Allah Ruang Angkasa dan Bumi. DIA yang menghidupkan dan mematikan. Dan tidaklah ada Pelindungmu atau Penolong mu selain dari Allah". (Q.S. At-Taubah : 116)

اِنَّ الَّــــذِ يْـنَ لاَ يـَــرْجُــوْنَ لِــــقآءَ نَـا وَرَضُـوْا بِـالْـحَــيـوةِ الدُّ نْــيَا وَ اطْـمَـاَ نُـوْ ابِــهَاوَ الَّـذِ يْـنَ هُـمْ عَـنْ ا يـــتِـــنَا غــفِــلُـوْ نَ

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan KAMI Mereka akan puas dengan (kesenangan) hidup di Dunia. Oleh karena itu, mereka tidak (mau) mengindahkan ayat-ayat KAMI". (Q.S. Yunus : 7)

Orang-orang yang tidak beriman. Hatinya telah tertambat dan terikat erat oleh kemanisan Dunia. Ia ingin hidup lebih lama untuk menikmati hasil di Dunia. Mereka tidak menyadari bahwa ada ancaman disebalik itu :

اُوْ لــئِــكَ مَــأُ وهُـمُ الــــنَّارُ بِــمَا كَا نُــوْا يَـكْـسِـبُـوْنَ

"Tempat mereka adalah Neraka ! Disebabkan Dosa yang mereka lakukan". (Q.S. Yunus : 8)

إِ نَّـاجَـــعَـــلْـــنَا مَاعَـلىَ اْلاَرْضِ زِ يْــنَــةً لَّـــهَا لـِــنَـــبْـلُــوَ هُـمْ اَ يـُّـــهُمْ اَحْسَـنُ عَــمَــلاً

"Sesungguhnya KAMI jadikan semua yang ada di atas Bumi itu, ialah untuk menjadi hiasan bagi mereka. Karena KAMI hendak menguji. Siapakah diantara mereka yang paling baik ‘Amalannya". (Q.S. Al-Kahfi : 7)

Ada ujian yang buruk. Dan ada ujian yang ringan. Namun ada pula yang berat, seperti tertusuk jarum. Tidak mau Tidur. Gelisah. Kehilangan dan Kecopetan serta Kecurian maupun Kebakaran. Percekcokan. Tabrakan. Tenggelam. Duka cita. Kerumitan Hidup. Dan lain-lainnya lagi.
Untuk itu semua ! Tiada jalan lain, serahkanlah diri kepada Allah SWT. Karena DIA-lah yang menciptakan semua yang ada di Langit dan di Bumi dan yang ada di antara keduanya. Kalau tak percaya. Cobalah cari Tuhan yang lain selain dari Allah Jalla Wa’azza. Dan jangan berpijak di Bumi Allah, sebab Tanah ini adalah Bumi milik Allah SWT.

1 comments:

Unknown said...

izin copy ustadz.. :)