1. Menjadikan manusia agar baik pada pandangan Allah dan Rasul-Nya.
Perhatikan Hadits :
عَـنْ عُـثْـمَانِ بْـنِ عَـفَّانَ رَضِيَ الـلّـــهُ عَــنْـهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْ لُ الـلّـــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ : خَـيْـركُـمْ مَنْ تَــعَـلَّمَ الْـقُـرْآنَ وَ عَـلَّـمَـهُ
“Dari ‘Ustman bin ’Affan. Berkata : “Rasulullah. S.a.w. bersabda : “Orang yang paling baik di antara kamu, adalah orang yang mempelajari Al-Qur-aan dan (setelah bisa) ia mengajar orang lain”. (H.R. Bukhary. Abu daud. Ibnu Majah. At-Tirmidzy)
2. Al-Qur-aan memberi Syafa’at dengan izin Allah.
عَنْ أَبِى أُ مَامَةَ الْــبَاهِـلِيْ،قَالَ رَسُوْلُ الـلّـــهُ عَـلَـيْـهِ وَسَـلَّمَ، يَـقُـوْ لُ إِقْرَ أَ الْـقُرْآنَ فَـإِنَّـهُ يَـأْتِى يَـوْ مَ الْـقِـيَا مَـةِ شَــفِــيْــعًالأَ صْـحَابِـــهِ
“Dari Abu Umamah Al-Bahili.ra. Saya mendengar Rasulullah.Saw. Bersabda, “Bacaah Al-Qur-aan. Karena ia pada hari Qiyamat akan datang untuk membe rikan Syafa’at (pertolongan) kepada pembacanya”. (H.R. Muslim)
3. Pahala membaca Al-Qur-aan.
عَنْ عَـبْـدِالـلَـــهِ بْـنِ مَسْـعُـوْ دٍرَضِيَّ الـلّـــهُ عَـنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُـوْ لُ
الـلّــهِ صَـلَّى الـلّــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ : مَنْ قَـرَ أْحَرْفًا مِنْ كِـــتَابُ الـلّــهِ فَــلَــهُ حَسَــنَــةٌ بِــعَشْـرِ أَ مْـثَـالـِــهَا َلأَ قُـوْ لُ آ لـم حَـرْ فٌ ، بَــلْ أَ لـِــفٌ حَـرْفٌ ، وَ لاَ مٌ حَـرْفٌ ، وَ مِـيْـمٌ حَـرْفٌ
Barangsiapa yang membaca Al-Qur-aan satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur-aan). Maka ia mendapat satu kebaikan. Tiap satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali kebaikan. Saya tidak mengata kan "Alif-Laam-Miim" itu satu huruf. Tetapi Alif. Satu huruf. Laam. Satu huruf. Miim satu huruf. (H.R. At-Tirmidzy. Dan Ad-darimy. Menurut At-Tirmidzy ini Hadits Shohih)
Saiyidina ’Ali Karramallahu Wajhah R.A. memberi uraian (Kitab Majalisul Anwar) :
مَنْ قَـرَ أَ الْـقُرْ آنَ وَهُوَ فِى الصَّـلاَ ةِ كَانَ لَــهُ بِكُـلِّ حَـرْفٍ مِـأَ ةُ حَسَــنَـةٍ وَمَنْ قَـرَ أَالْـقُـرْ آنَ فِى غَـيْـرِالصَّــلاَ ةِ عَـلىَ وُضُـوْ ءٍ فَــلَـهُ بِكُـلِّ حَرْفٍ خَـمْسٌ وَعِشْـرُوْنَ حَسَــنَــةً، وَ مَنْ قَـرَ أَ الْـقُـرْ آنَ عَـلىَ غَـيْـرِوُضُـوْ ءٍ فَـــلَــهُ عَشْــرُ حَسَــنَــاتٍ
"Barangsiapa yang membaca Al-Qur-aan, sementara ia dalam keadaan Sholat. Maka baginya pahala tiap-tiap huruf. Seratus kebaikan. Barang siapa yang membaca Al-Qur-aan diluar Sholat. Dan dalam keadaan berwudhu’. Maka tiap tiap Huruf. Baginya pahala sebanyak Dua puluh lima kebaikan. Dan barang siapa yang membaca Al-Qur-aan tanpa Wudhu’. Maka baginya Sepuluh kebaikan".
"Barangsiapa yang membaca Al-Qur-aan dalam Sholat dan Sholatnya berdiri. Maka ia mendapat pahala setiap hurufnya dengan Seratus kebaikan. Akan tetapi jika Sholatnya duduk. Maka ia akan mendapat pahala Dua puluh lima kebaikan. Dan apabila ia sudah tidak berwudhu’. Maka ia mendapat pahala setiap hurufnya. Sepuluh kebaikan. Bahkan jika ia membaca Al-Qur-aan dalam Sholat malam, adalah lebih utama. Karena lebih mantap dan lebih kosong fikiran serta Hatinya lebih tenang".
(Ihyak ’Ulumuddin Al-Ghozaly Juz I halaman : 247)
4. Bersama para Malaikat yang terhormat dan tinggi martabatnya.
عَنَ عَـائِـشَـةَ رَضِيَّ الـلّــهُ عَــنْـهُ قَالَـتْ : قَـالَ رَسُـوْ لَ الـلّـــهُ عَــلَــيْــهِ وَ سَـلَّـمَ الَّـذِيْ يَـقْـرَ أُ الْـقُـرْ آنَ وَ هُـوَ مَـاهِرٌ بِـهِ مَعَ السَّــفَـرَا ةِ الْـكِـرَ امِ الْــبَـرَرَةِ ،وَ الْـذِيْ يَــقْـرَ أَالْــقُـرْآنَ وَ يَــتُــتِـعْــتَــعُ فِــيْـهِ عَـلَــيْــهِ شَاقٌّ لَّــهُ أَجْـرَانِ
"Orang yang membaca Al-Qur-aan dengan lancar (mahir) bacaannya, ia akan dikumpulkan beserta para Malaikat Syafaroot atau Katabah yang mulia-mulia. Dan bagus-bagus. Sementara orang yang membaca Al-Qur-aan dengan tidak lancar (tersendat-sendat), ia akan mendapat dua pahala. Pahala membaca dan Pahala Masyaqohnya. (H.R. Muslim. At-Tirmidzy. Abu Daud. Ad-Darimy)
5. Mendatangkan Rahmat dan Ketenteraman Hati.
Agar lancar, maka diikhtiarkan Tadarus Al-Qur-aan. Secara berjama’ah di Masjid. Musholla. Surau. Atau dirumah-rumah yang layak membaca Al-Qur-aan.
عَنْ أَبِـى هُـرَ يْـرَ ةَ رَضِيَّ الـلّــهُ عَـنْـهُ قَالَ : قَـالَ رَسُــوْ لَ الـلّــهِ صَـلَّى الـلّــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ : وَ مَـااجْــتَـمَـعَ قَــوْ مٌ فِى بَــيْـتِ مِنْ بــُـيُــوْ تِ ا لـلّــــهِ يَــتْــلُـوْنَ الْـكِــتِابِ الـلّـــــهِ، وَ يـَــتَـدَا رَسُـوْ نَــهُ بـَـيْــنَــهُـمُ إِلاَّ نَــزَّ لَـتَ عَـلَــيْــهِـمُ السَّــكِــيْـنَــةُ وَغَشِـيَــتُـــهُـمُ الـرَّحْـمَـةِ وَحَــفَّــتُـــهُـمُ الْـمَـلـئِــكَــةُ وَ ذَ كَــرَ هُـمُ ا لـلّــــهُ فِــيْـمَــنْ عِــنْــدَ هُ
"Abu Hurairah.ra. berkata : Bersabda Nabi. S.a.w. Ketika ada Jama’ah baik Laki-laki maupun Wanita. Yang berkumpul disuatu tempat dari bait Allah. (Masjid / Musholla / Surau). Dan mereka membaca Kitab Allah Al-Qur-aan dan mengadakan darusan (bergantian) membacanya, serta yang lain mendengarkan dan mentashih (menyalahkan mana yang salah, dan membenarkan mana yang benar) atau mengungkap maknanya. Maka Jama’ah tersebut akan mendapat kan empat macam kebaikan :
1.Mendapat sakinah (Ketenangan dan ketentraman dalam Hati) .
2.Mendapat Rahmat yang berlimpah-limpah, seperti hujan yang turun dari Langit.
3.Dikerumuni oleh para Malaikat, dengan hormat mereka turut mendengar bacaan Al-Qur-aan, serta mencium dahi para Jama’ah tersebut. Sambil ber do’a : "Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa para Jama’ah dan jauh dari mala petaka dan Bahaya ".
4.Jama’ah tersebut. Disebut-sebut dan diproklamirkan dikalangan Malaikat Muqorrobiin, yaitu Malaikat yang terdekat kepada Allah. kemudian Allah berfirman :"Lihatlah hamba-hamba-KU yang berada di Bumi itu, mereka-mereka tengah membaca Al-Qur-aan. manakah kemuliaan yang lebih tinggi daripada hamba-KU yang KU-sebut namanya dikalangan Malaikat ? serta merta Malaikat menjawab "Tidak ada Ya Robbi".
(H.R. Musli. At-Tirmidzy. Abu Daud. Ibnu Majah).
(Kitab - Riyadhus Sholihin Juz I hal - : 367)
Al-Qur-aan sebaiknya dimusyafahahkan dengan guru Al-Qur-aan, sebagaimana Rasulullah S.a.w. juga bermusyafahah dengan Malaikat Jibril A.s. sebab membaca Al-Qur-aan harus bertajwid. Barangsiapa yang tidak mentajwidkan Al-Qur-aan maka bisa kurang sempurna segala bacannya. Kita perhatikan Firman Allah :
وَ رَ تِّـــلِ الْــقُــرْ آ نَ تَــرْ تِـــيْــلاً ………
“Dan bacalah Al-Qur-aan dengan sungguh-sungguh Tartil. Q.S.Al-Muzammil : 4)
عَنِ الْـبَـرَ اءِ بْـنِ عَازِبِ قَالَ : سَـمِـعْـتُ رَسُـوْ لَ الـلّـــهِ صَـلَّى الـلّــــهُ عَــلَــيْــهِ وَسَـلَّـمَ يَــقُـوْ لُ : حَسِّــنُـوْاالْــقُـرْآنَ بِـأَصْـوَ اتِــكُـمْ ، فَــإِنَّ الصَّـوْتَ الْـحَسَـنَ يَــزِ يْـدُ الْـقَـرْ آنَ حَـسَـــنًـا
"Dari Al-Bara ‘bin ’Azib.r.a. ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah.S.a.w. bersabda: "Perindahlah Al-Qur-aan dengan suara kalian, sebab suara yang indah itu akan menambah ke-indahan Al-Qur-aan".
6. Al-Qur-aan bisa mengangkat dan merendahkan martabat manusia.
عَنْ عُمَـرَ بْنِ الْـخَـطَّـابِ.أَنَّ الـنَّـبِـيَّ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّمَ قَالَ: إِ نَّ الـلّـــهَ يَـرْ فَــعُ بِــهَـذَالْــكِـتَـابِ أَ قْـوَ ا مًا وَ يَـضَــعُ بِــهِ أَخِـرِ يْـنَ
Dari ‘Umar bin Khattab.r.a Bahwa Rasulullah.Ber sabda: "Sesungguhnya Allah. dengan kitab Al-Qur-aan ini. Mengangkat Derajat sekelompok kaum. Dan merendahkan Derajat sekelompok yang lain". (H.R. Shohih Muslim. Ibnu Majah. Dan Ad-Darimi)
إِنْ أَرَدْتُـمْ عَـيْشَ السُّــعَـدَاءِ وَ مَوْتَ الشُّـهَـدَاءِ وَ الـنَّجَـاةَ يَــوْ مَ الْحَشْرِ وَالظِّـلًّ يَـوْ مَ الْحَـرِّوَ الْــهُـدًى مِنَ الضَّلاَ لَـةِ فَــأَدِ يْـمُوْاقِـرَاءَةِ الْـقُرْآنِ فَـإِنَّـهُ كَلاَّ مُ الرَّحْـمنِ وَحِصْنٌ مِّنَ الشَّـيْـطَانِ وَرُجْحَانٌ فِى الْمِـيْـزَانِ
“Apabila kamu sekalian menghendaki Hidup seperti orang orang yang bahagia. Mati seperti orang-orang yang mati Syahid. Selamat pada hari penggiringan (di Yaumil Mahshar) Perlindungan pada hari yang panas dan petunjuk dari kesesatan. Maka langgengkanlah membaca Al-Qur-aan. Karena sesungguhnya Al-Qur-aan itu Firman Allah Yang Maha Pengasih. Menjadi benteng terhadap Setan. Dan menambah berat pada timbangan (Mizan)". (dari Mu’az bin Jabal)
Abu Hurairah.ra. berkata : "Ada seorang laki-laki meninggal dunia pada masa Nabi S.a.w Maka Nabi berdiri untuk mensholatkan jenazahnya. Kiranya pada saat itu kain kafan jenazah tersebut bergerak-gerak. Maka Nabi S.a.w. memperhatikannya. Dan Beliau dapatkan didalam kafan tersebut ada seekor Ular tengah menghisap darah mayat, dan memakan dagingnya. Maka Abu Bakar R.a. bermaksud akan memukulnya. Tiba-tiba Ular itu berteriak dengan kata-kata yang fasih lagi jelas :
أَ شْـهَـدُ اَنْ لاَ إِ لــهَ إِ لاَّ الـلّـــــهُ
وَ أَ شْــهَـدُ أَنَّ مُحَـمَّــدً ا عَــبْــدُ هُ ، وَ رَسُـوْ لُــــهُ
"Saya bersaksi bahwa Tiada Tuhan kecuali Allah. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah". Dan Ular itu berkata : "Hai Abu Bakar, mengapa engkau mau memukul saya, sementara saya tidak berdosa. Sebab saya diperintahkan Allah untuk malaku kan hal ini. Allah telah memerintahkan agar saya menyiksanya sampai hari Qiyamat nanti".
Kata Abu Bakar : Apakah kesalahan mayat ini ?
Kata Ular : Ia mempunyai tiga kesalahan.
Pertama : Ia meninggalkan Sholat.
Kedua : Ia enggan mengeluarkan Zakat.
Ketiga : Ia tidak mendengarkan kata-kata Ulama !
Bukan saja semasih hidupnya direndahkan Allah. Tetapi sesudah matipun lebih gawat lagi.
قَالَ رَسُـوْ لُ الـلّــــــهِ صَـلَّـى الـلّــــــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَــلَّـمَ : أَ فْـضَـلُ عِــبَادَةِ أُ مَّـتِى تِــلاَ وَ ةِ الْــقُـرْ آنِ
“Bersabda Rasulullah.Saw : Ibadah umatku yang paling utama, adalah membaca Al-Qur-aan”. (H.R. Abu Nua’im & Nu’man)
Dari Musa Al-‘Asy’ary R.a. bahwa ia berkata :
Nabi S.a.w. pernah bersabda :
مَـثَـلُ الْـمُـؤْ مِنِ الَّـذِيْ يَـقْـرَ أُ الْـقُرْ آنَ كَــمَـثَــلِ اْلأُ تْــرُجَــةِ ، رَ يْـحُـهَا طَـيِّبٌ وَطَـعْـمُـهَاطَــيِّبٌ ، وَ مَـثَــلُ الْـمُـؤْ مِنِ الَّـذِيْ لاَ يَـقْـرَ أً الْـقُـرْ آنَ كَــمَـثَـلِ الْــتَّـمْـرَ ةٍ، لاَ رَ يْـــحَ لَـــهَاوَطَـعْـمُـهَاحُـلْـوٌ،وَ مَـثَــلُ الْـمُــنَافِـقِ الَّـذِيْ يَــقْـرَ أُ الْــقُـرْآنَ كَــمَـــثَــلِ الــرَّ يــْحَـانَـــةِ ،رَ يـْـحُــهَـا طَــيِّـــــــــبٌ وَطَـعْـمُـهَامُـرٌّ، وَمَـثـَـلُ الْـمُــنَا فِـقِ الَّـذِىْ لاَ يــَـقْــرَ أُالْــقُـرْ آنَ كَــمَــثَــلِ ا لْـحَــنْــظَــلَـةِ لَــيْـسَ لَـــهَـارِ يْـــحَ وَ طَــعْــمُــأهَـا مُــرٌّ
"Orang Mukmin yang membaca Al-Qur-aan, semisal Buah Limau, baunya harum. Rasanya manis. Orang Mukmin yang tidak mau membaca Al-Qur-aan, semisal Buah Tamar/Kurma. Ia tidak berbau. Tetapi rasanya manis. Orang Munafiq yang membaca Al-Qur-aan, semisal Bunga atau pohon kemangi. Baunya harum, rasanya pahit. Dan orang Munafiq yang tidak membaca Al-Qur-aan, semisal Buah Pria. Ia tidak berbau, dan rasanyapun pahit". (H.R. Ibnu Majah)
Pada riwayat lain :
"Orang Mukmin yang mau membaca Al-Qur-aan. Semisal Buah Limau. Baunya harum. Rasanya lezat. Orang Mukmin yang tidak membaca Al-Qur-aan. Semisal Buah Kurma, ia tidak berbau. Namun rasanya manis. Orang durhaka yang mau membaca Al-Qur-aan, semisal Pohon Kemangi. Baunya wangi. Rasanya pahit. Orang Durhaka yang tidak mau membaca Al-Qur-aan. Semisal Labu pahit. Ia tidak berbau dan rasanya pahit beneran".
"Dan teman yang Shaleh itu, seperti pemilik minyak wangi. Kalau toh minyaknya tidak mengenai kamu sedikitpun. Namun kamu akan terkena bau harumnya. Dan teman yang jelek itu, semisal pemilik alat pandai besi. Kalau toh kamu tidak terkena percikan apinya, namun kamu akan terkena sebagian dari asapnya".
الَّـذِيْـنَ ا تَــيْــنَاهُمُ الْـكِــتَابِ يَــتْــلُـوْ نــهُ حَـقَّ تِــلاَ وَ تـِـهِ ، اُو لـــئِــكَ يُـؤْ مِـنُـوْنَ بِــهِ وَ مَنْ يَّـكْــفُـرْ بِـــهِ فَــاُو لــئِـكَ هُمُ ا لْـخَاسِـرُ وْ نَ
“Orang-orang yang KAMI berikan Kitab. Mereka harus benar-benar membacanya dengan baik dan Ber-Iman. Dan barangsiapa yang memungkiri (Al-Qur-aan). Maka mereka mereka termasuk golongan orang-orang yang merugi”. (Q.S. Al-Baqarah : 121)
Ayat diatas, sungguh tegas menyatakan, bahwa sifat orang Mukmin itu benar-benar beriman kepada Al-Qur-aan. Dan mereka akan membacanya setiap ada waktu dan disertai dengan penelitian dan tartil serta dengan adab yang baik.
يـــاَهْلَ الْــقُـرْ آنِ لاَ تُــوَ سِّـدُواالْــقُــرْ آنَ . وَ اتْـــلُـوْ هُ حَــقَّ تِـلاَ وَ تِـــهِ اَ نَـاءَ الـلَّــيْــلِ وَ اَ نَـاءَ الــنَّــهَـارِ . وَ أَ فْشُـوْ هُ وَ تَــدَ بَّــرُوْا لِــمَافِــيْــهِ لَــعَــلَّــكُـمْ تُــفْــلِـحُـوْ نَ
“Hai Ahli Qur-aan. Jangan kamu jadikan Qur-aan itu hanya sebagai Bantal sandaranmu saja !! Bacalah ia dengan sebaik-baiknya. Di sebagian Malam dan sebagian Siang. Kemudian Ajarkanlah, sembari Perhatikan Kandungan isinya dengan sungguh-sungguh. Mudah-mudahan kamu memperoleh Kemenangan”. (H.R. Al-Baihaqi. Kitab Al-Muntakhob Juz I hal 288)
Membaca Al-Qur-aan apabila tidak tartil maka dinamakan “lahn” maka kita akan terkena sanksi bahwa Al-Qur-aan itu sendiri yang akan mela’nat si pembaca yang “lahn” tersebut. Sahabat Anas bin Malik ra berkata :
رُبَّ تَـالٍ لـِلْــقُــرْ آنِ وَ ا لْــقُـــرْآ نُ يَـــلْـــعَـــنُـــهُ
"Banyak sekali orang yang membaca Al-Qur-aan, sekalipun ia salah-salah. Namun ia masih mau belajar, atau Bermusyafahah kepada Guru Al-Qur-aan. Maka ia akan diampuni Allah SWT".
عَنْ أَبِـى سَـعِـيْـدٍرَضِيَ الـلّـــهُ عَـنْـهُ، عَنِ الـنَّبِـيّ صَـلَّى الـلّـهُ عَـلَــيْـهِ وَ سَـــلَّــمَ قَالَ : تَــعَــلَّــمُوْاالْـقُـرْآ نَ وَاسْـأَ لُـواالـلّــــــهُ بِــهِ قَــبْـلَ أَنْ يَــتَــعَــلَّــمَــهُ قَـوْ مٌ يــَسْــأَ لُـوْنَ بِــهِ الـدُّ نْـــيَـا، فَــإِ نَّ الْـقُرْ آ نَ يَــتَــعَــلَّــمَـهُ ثَــلاَ ثَـــةٌ نَــفَــرٍ، رَجُـلٌ يــُــبَا هِيَ وَرَجُـلٌ يـَـسْــتَــأْ كِلُ بِــهِ وَ رَجُــلٌ يَــقْـرَ ؤُ هُ الـلّـــــــــهِ
"Dari Abu Sa’id.r.a. Dari Nabi.Saw. beliau bersabda "Pelajarilah Al-Qur-aan. Dan mohon ampunlah kepada Allah dengan Al-Qur-aan, sebelum Al-Qur-aan di pelajari oleh orang-orang yang hendak mencari hal-hal Dunia. Sebab Al-Qur-aan akan dipelajari oleh tiga jenis Manusia. Yaitu orang yang mempelajari Al-Qur-aan sekedar untuk Cari makan. Dan orang yang mempelajari Al-Qur-aan untuk Kebanggaan (mencari popularitas). Dan orang yang mempelajari Al-Qur-aan demi untuk Mencari Keridhoaan Allah". (H.R. Abu’Abid dan Al-Hakim)
عَنْ عِمْـرَانَ بْـنِ حُصَــيْـنٍ رَضِيَ الـلّــهُ عَــنْــهُ قَالَ : إِ نِّـيْ سَــمِـعْتُ رَسُـوْ لُ الـلّـــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَـيْـهِ وَسَـلَـمَ يَــقُـوْ لُ : مَنْ قَـرَ أَ الْـقُـرْ آنَ
فَـــلْــيَـسْـأَلِ الـلّـــهُ تَـــبَارَ كَ وَ تَـــعَـلى بِــهِ، فَــإِ نَّــهُ سَـــيَــجِىءُ قَـوْ مٌ يَــقْــرَ ؤُ نَ الْــقُــرْ آ نَ يـَـسْــأَ لُــوْ نَ الــنَّاسَ بِـــهِ
"Dari Imran bin Husain.r.a. ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda :"Barang siapa membaca Al-Qur-aan. Hendaknya dengan Al-Qur-aan itu, ia memohon hanya kepada Allah. Sebab akan datang sekelompok orang, yang membaca Al-Qur-aan, tetapi untuk meminta-minta kepada orang lain". (H.R. Shohih. Ahmad dan At-Tirmidzy)
Kiranya telah banyak Hadits yang kita baca. Namun sangat penting untuk diperhatikan dengan teliti, sebaiknya bacalah berulang-ulang dan di ’Amalkan !!!
عَـنْ أَبِـى هُرَ يْـرَ ةَ رَضِيَ الـلّــــهُ عَــنْـهُ، أَنَّ الـنَّـبِيَّ صَــلَّى الـلّــــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ قَالَ: أَعْـبَدُ الـنَّاسَ أَ كْــثَــرُ هُمْ تِـلاَ وَ ةً لِّـلْـقُـرْآ نِ
Dari Abu Hurairah.r.a. Bahwa Nabi.Saw. bersabda: "Manusia yang paling baik Ibadahnya, ialah yang paling banyak membaca Al-Qur-aan". (Ad-Dailamy)
7. Mendatangkan ketenangan dalam Rumah.
Demikian pula rumah yang ditempati untuk membaca Al-Qur-aan, terlihat jelas dari Langit, sehingga makhluq-makhluq di Langit itu seperti manusia yang berada di Bumi melihat Bintang yang berada dilangit. Oleh karena itu Nabi S.a.w bersabda :
“Hiasilah Rumahmu dengan memperbanyak membaca Shalawat dan membaca Al-Qur-aan”. Sebab disuatu masa akan ada orang bersama kalian membaca Al-Qur-aan. Tetapi Al-Qur-aan tidak pernah melewati Tenggorokan mereka. Dan mereka akan keluar dari Agama (Islam) seperti keluarnya anak panah dari busurnya (melesat cepat)". (Hadits Shohih. Riwayat Bukhari dan Ibnu Majah)
عَنْ أَبِى عُمَـرَ أَنَّ الـنَّبِيَّ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ قَـالَ: أَ كْــثـِرُوْا مِنْ تِـــلاَ وَ ةِ الْـقُـرْ آنَ فِى بُــيُـوْ تــِكُـمْ ، فَـإِ نَّ الْــبَــيْتَ الَّـذِىْ لاَ يـَـقْـرَ أُ فِــيْـهِ الْـقُـرْ آنَ يــُـقِـلُ خَــيْـرُ هُ وَ يَكْــثِــرُ شَـرُّ هُ ، وَ يَـضِيْـفُ عَـلى أَهْـلِـهِ
"Dari Ibnu’Umar r.a. Bahwa Rasulullah.Saw bersabda : "Perbanyaklah membaca Al-Qur-aan di rumah-rumah kalian. Sebab rumah yang tidak pernah dipakai untuk membaca Al-Qur-aan, maka akan sedikit kebaikannya, dan banyak mengundang keburukan. Serta penghuninya selalu dalam kesusahan". (H. lemah riwayat At-Thabrany)
8. Anjuran menghafal Al-Qur-aan dan ancaman.
عَنْ أَبـِى عَــبَّاسٍ قَالَ : قَالَ الـنَّـبـيُّ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْــهِ وَ سَــلَّـمَ إ ِنَّ الَّـذِىْ لَــيْسَ فِى جَـوْ فِـهِ شَيْ ءٌ مِنَ الْـقُـرْ آنَ كَالْــبَـيْـتِ الْـحَرَ ابِ
Dari Ibnu’Abbas R.a. berkata : Rasulullah S.a.w. bersabda : "Sesungguhnya orang yang di dalam Dadanya tidak ada Al-Qur-aan sama sekali. Tak obahnya seperti rumah yang telah rusak". (H.R. Al-Hakim. Dan Ad-Daromy. Dan At-Tirmidzy)
عَنْ أَ نَسٍ بْـنِ مَالـِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الـلّــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَـيْـهِ وَسَـلَّـمَ عُرِضْتُ عَـلَيَّ أُجُـوْرُ أُ مَّــتِى حَـتَّى الْـقَذَا ةُ يُـخْـرِجُـهَا الـرَّجُـلُ مِنَ الْـمَسْجِـدِ، وَعُرِضَتْ عَلَـيَّ ذُ نُـوْبُ أُ مَّـتِى فَــلَـمْ أَرَ ذَ نْــــبًا أَعْـظَـمَ مِنْ صُـوْ رَ ةٍ مِنَ الْــقُـرْ آنِ أَوْ أَ يـَــةٍ أَوْ أُوْ تـِــيْــهَا رَجُلٌ ثُــمَّ نَّـسِـيَـــهَـا
Dari Anas bin Malik r.a. Beliau berkata: Rasulullah Saw. Bersabda :"Semua pahala umatku diperlihatkan kepadaku, sampai-sampai pahala orang yang membuang Debu dari dalam Masjid. Dan semua Dosa dosa umatku juga diperlihatkan kepadaku. Tetapi aku tidak melihat Dosa yang paling besar dari pada orang-orang yang telah Hafal surah atau ayat Al-Qur-aan. Kemudian ia melupakannya". (H.R. Abu Daud. Dan At-Tirmidzy)
عَنْ أَبـِى سَـعِـيـْدٍالْـخُدْرىْ أَ نَّــهُ قَـالَ: سَمِـعْتُ رَسُـوْلُ الـلّـــهِ صَــلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَــلَّـمَ ، يَــقُـوْلُ يَـخْـرُ جُ فِــيْكُـمْ قَـوْ مٌ يـَـحْـقِـرُوْنَ صَــلاَ تَــكُـمْ مَعَ صَلاَ تِـــهِمْ وَصِيَـامَكُـمْ مَـعَ صِيَـامِــهِـمْ وَ عَـمَـلَـكُـمْ مَـعَ عَـمَـلِــهِـمْ وَ يَـقْـرَءُوْنَ لاَ يـُجَـاوِزُحَــنَـاجِـرَ هُمْ يــَـمْـرُ قُــوْنَ مِنَ الَّـذِ يْـنَ كَــمَا يـَـمْـرُقُ السَّــهْـمُ مِنَ الـرَّ مْــيَــةِ
"Dari Abu Sa’id Al-Khudhri.r.a. mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda : "Di antara kamu nanti. Akan muncul sekelompok orang yang memandang rendah masalah Sholat. Mereka Sholat bersama kalian. Puasa bersama kalian. Dan melaksanakan ’Amal bersama kalian. Membaca Al-Qur-aan.
قَــلْــبًاوَعَى الْـقُـرْآنَ ، وَ إِنَّ هَذَاالْـقُـرْآنَ مَـأْدَ بَـةُ الـلّـــــــهِ ، فَــمَــنْ دَخَـلَ فِــيْــهِ فَــهُـوَ آ مِنْ ، وَ مَنْ اَحَـبَّ الْــقُـرْ آنَ فَــلْــيَــبْـشَــرٌ
"Dari ‘Abdullah bin Mas’ud.ra. dari Nabi Saw. Beliau bersabda :" Bacalah Al-qur-aan. Karena Allah tidak akan menyiksa Hati orang yang hafal Al-Qur-aan. Sesungguhnya Al-Qur-aan ini, adalah hidangan Allah. Barangsiapa yang memasukinya, maka ia akan aman. Dan siapa yang mencintai Al-Qur-aan. Maka hendaklah ia gembira (dengan janji Allah)". (H.R. Ad-Darimy)
عَنْ عَـلِيّ بْـنِ أبِـى طَالِـبِ كَــرَّ مَ الـلّــهُ وَجْـهَـحْ قَالَ : قَالَ رَسُــوْ لُ الـلّـــهِ صَــلَّى الـلّـــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ: مَنْ قَـرَ أَ الْـقُـرْآ نَ وَحَـفِـظَـهُ أَدْخَـلَـهُ الـلّـــهُ الْـجَــنَّـةَ وَ شَــفَــعَـهُ فِى عَشْـرَ ةٍ مِنْ أَ هْـلِ بَــيْـــتِــهِ كُــلُّــهُمْ قَـدْ إِ سْـتَــوْ حَبَّ الـنَّارَ
"Dari Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu R.a. Ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda :"Barang siapa yang membaca Al-Qur-aan dan menghafalnya. Niscaya Allah akan memasukkannya kedalam surga. Dan memberinya haq syafa’at untuk anggota keluarganya, dimana seharusnya mereka semua telah ditetapkan untuk masuk kedalam Neraka".
(Ibnu Majah dan At-Tirmidzy)
Dalam Hadits yang lain kita dapatkan :
عَـنْ عَـلِيّ بْـنِ أَبِـى طَالِـبِ كَــرَ مَ الـلّــــهُ وَجْـهَـحُ قَالَ : قَالَ رَسُـوْلَ الـلّــهِ صَـلَّى الـلّــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ: مَنْ قَـرَ أ الْـقُـرْ آنَ فَاسْــتَـظْــهَـرُ هُ فَــأَحَـلَّ حَـلاَ لَــهُ وَحَـرَّ مَ أَدْخَـلَــهُ الـلّــــهُ الْـجَـــنَّـــةَ وَ شَــفَــعَـهُ فِى عَـشْـرَ ةٍ مِنْ أَهْـلِ بَــيْــتِــهِ كُــلُّــهُـمْ قَـدْ وَ جَــبَـتْ لَــهُـمُ الــنَّـارُ
"Dari’Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah R.a. Beliau berkata bahwa Rasulullah S.a.w. bersabda :"Barang siapa membaca Al-Qur-aan dan memperhatikannya. Kemudian ia menghalalkan yang halal. Dan mengharamkan yang haram. Niscaya Allah memasukkannya kedalam surga. Dan Allah akan memberikan pertolongan kepadanya sampai sepuluh keluarga rumahnya, yang seharusnya semuanya masuk ke dalam Neraka" (Durratun-Nasihiin Juz II Hal 189)
عَنْ أَ نَـسٍ أَ نَّ الـنَّبِيَّ صَـلَّى الـلّــهُ عَـلَــيْـهِ وَسَـلَّـمَ قَالَ: مَنْ جَــمَــعَ الْـقُـرْ آنَ مَــتَــعَـهُ الـلّـــــهُ بِــعَــقْــلِــهِ حَــتَّى يَــمُـوْ تَ
"Dari Anas r.a. bahwa Nabi Saw. bersabda :”Barang siapa yang Hafal Al-Qur-aan, maka ia akan diberi kesehatan ‘Akal oleh Allah sampai maut menjemputnya". (menurut As-Suyuthi Hadits ini Dho’if, riwayat Ibnu’Adiy)
عَنْ عَـبْدِالـلّـــهِ بْـنِ عَمْرِ بْـنِ الْــعَاصِ، عَنِ الـنَّـبِيّ صَـلَّى الـلّــهُ عَــلَــيْـهِ وَ سَــلَّـمَ قَالَ : يُـقَالُ لــِصَاحِبِ الْـقُـرْآنَ إِ قْـرَ أَوَ اتَّــقِ وَرَ تَــلَ كَــمَا كُــنْتَ تَـرَ تَـلْ فِى دُ نْــيَـا، فَـإِنَّ مَـنْـزِلَــتَـكَ عِـنْـدَ أَخِـرِ أَ يــَـةٍ تـَـقْـرَ ؤُ هَـا
"Dari ’Abdullah bin Amru bin ‘Ash r.a. dari Nabi Saw. Beliau bersabda : "Di Akhirat nanti, para Qori dan Qori’ah serta Hafiz dan Hafizah akan diperintahkan, "Bacalah Al-Qur-aan dengan tartil, seperti engkau membacanya di Dunia. Dan naiklah ke surga". Sebab tempat tinggalmu adalah di surga, berdasarkan ayat yang paling akhir engkau baca". (H.R. Abu Daud. Ahmad. Dan At-Tirmidzy)
Alangkah indahnya janji Allah SWT kepada hamba-Nya. Tinggal terserah kita. Maukah kita menerima anjuran Allah tersebut ? atau malah santai-santai sambil membaca Koran ? Sebab jika Manusia tidak membaca Koran satu hari saja. Maka mereka akan merasa ketinggalan dalam informasi Dunia. Tetapi kalau mereka tidak membaca Al-Qur-aan selama satu tahun. Mereka merasa aman-aman saja.
عَنْ عَـلِيّ بْن أَبِى طَالـِب كَـرَ مَ الـلّــهُ وَجْـهَـهُ، أَنَّ الـنَّـبِـيّ صَـلَّى الـلّــــهُ عَــلَــيْــهِ وَسَــلَّـمَ قَالَ: أَدِّ بــُوْاأَوْ لاَ دَ كُـمْ عَـلىَ ثَـلاَ ثٍ،حُـبِّ نَـبِـيُّــكُمْ وَحُبِّ أَ هْـوَ بـَـيْــتِــهِ وَ قِـرَ أَ ةِ الْـقُـرْ آنَ فَـإِنَّ حَـمَـلَـةَ الْـقُـرْ آنَ فِى ظِـلٍّ الـلّـــهِ يـَـوْ مَ لاَظِـلٍّ إِ لاَّ ظِــلُّـهُ مَـعَ أَ نْــبِــيَا ئِــهِ وَ أَ صْـفِــيَا ئِـــهِ
"Dari ‘Ali bin Abi thalib Karamallahu Wajhah R.a. Bahwa Nabi Saw. bersabda : "Didiklah Anak-anakmu terhadap tiga macam : 1. Mencintai Nabi-mu.
2. Mencintai keluarga Nabi.
3. Membaca Al-Qur-aan.
Sebab orang-orang yang hafal Al-Qur-aan itu, senantiasa berada dalam lindungan Allah. bersama para Nabi dan orang-orang pilihan Allah pada hari Qiyamat dimana tidak ada perlindungan selain dari lindungan Allah SWT". (Hadits lemah riwayat Abu Nashr)
Peringatan :
Sebelum kita memegang Kitab suci Al-Qur-aan, maka hendaklah bersuci terlebih dahulu, karena kita akan membaca Kalamullah Yang Maha Suci. Maka sudah sewajarnya jika kita selaku hamba Allah SWT. Menghormati Kitab-Nya. Dan perhatikan Firman Allah dalam Surah :
اِ نَّــه لَـقُـرْآ نٌ كَـرِ يْـمٌ فِيْ كِــتَـابِ مَّـكْــنُوْنٍ. لاَ يَـمَــسُّـه اِلاَّ الْمـُطَـهَـرُّوْنَ تَــنْـزِ يْـلٌ مَّنْ رَّبَّ الْـعَـالَـمِـيْـنَ . اَ فَـبِـهَـاذَا الْـحَـدِ يْثِ اَ نْــتُـمْ مُّـدْهِـنـوْنَ
“Sesungguhnya itu adalah Al-Qur-aan yang mulia". “Di dalamnya berisi Kitab yang di pelihara dengan baik”“Tidak ada yang boleh menyentuhnya, kecuali orang-orang yang telah bersuci”.“(karena ia) di turunkan dari Tuhan Alam semesta”. “Apakah Al-Qur-aan ini, kamu anggap enteng saja ? (Al-Waqi’ah : 77- 81)
Al-Quraan adalah Kitab yang mulia. Mulia isinya dan Mulia pula tujuannya. Di dalamnya tercantum pedoman untuk mencapai kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat. Kebenaran isi Al-Qur-aan Mutlaq. Tidak ada syak wasangka lagi. Barang siapa yang mengikuti ajaran Al-Qur-aan akan selamat Dunia dan Akhirat.
Kendatipun demikian, masih banyak manusia-manusia yang menganggap remeh Al-Qur-aan. Mereka letakkan Al-Qur-aan sesuka Hati. mereka pegang dengan keadaan tidak bersuci. Bahkan mereka dustakan isi kandungan Al-Qur-aan. Masya Allah ……….. !!! yakinlah kita akan mati. Dan akan kita pertanggung jawabkan semua masalah yang diperbuat di Dunia ini, termasuk mempertanggung jawabkan jika menyia-nyiakan Kitab Allah Al-Qur-aanul Kariim.