وَهذَاكِــتَابٌ اَ نْـزَ لْـنـهُ مُـبَارَكٌ فَاتَّـبِـعُوْ هُ وَ اتَّــقُـوْالَـعَـلَّـكُـمْ تُـرْحَمُوْنَ اَنْ تَــقُـوْ لُـوْآ اِنَّـمَآ اَ نْـزَ لَ الْـكِـتَـابُ عَـلىَ طـآئِـفَــتَــيْـنِ مِنْ قَـبْـلِـنَـا وَ اِنْ كُـــنَّا عَـنْ دِرَ ا سَــتِــهِـمْ لَــغَا فِــلِـــيْـنَ
“Dan inilah Kitab (Al-Qur-aan) yang KAMI turunkan dan yang diberi Berkah. Maka ikutilah (Ajaran yang terkandung didalamnya). Dan ber-Tawakkallah (kepada Allah) agar kamu diberi Rahmat”.
“(KAMI turunkan Al-Qur-aan itu) agar kamu jangan mengatakan :”Bahwa Kitab itu hanya diturunkan ke pada dua golongan saja. (Kaum Yahudi dan Nasrani) dari sebelum kami. Dan kami tidak dapat mempelajari nya”. (Q.S. Al-An’aam :155-156)
كِــتَـابٌ اُ نْـزِ لَ اِلَــيْـكَ فَـلا يـَكُـنْ فِيْ صَـدْرِكَ حَـرَ جٌ مِّـنْـهُ لِـتُــنْـذِرَ بِّـه وَ ذِكْـرِى لـِلْـمُـؤْ مِـنِـيْـنَ , اِتَّــبِـعُـوْا مَآ اُ نــزِ لَ اِلَــيْـكُـمْ مِنْ رَّ بِّـكُمْ وَ لاَ تَـــتَّـــبِّــعُـوْا مِنْ دُوْ نـِـهِ اَوْ لــِـيَآءَ قَــلِــيْـلاً مَّـا تَــذَ كَّـرُوْنَ
“Inilah Kitab (Al-Qur-aan). Yang diturunkan kepada engkau (Hai Muhammad). Janganlah ada perasaan sesak di dalam Dadamu (karena beratnya tanggung
jawabmu untuk menyampaikan isinya). (ini semua) agar kamu memberi peringatan (kepada manusia) dengan (Kitab itu). Dan (kitab ini) menjadi pelajaran bagi yang beriman”. “Ikutilah (Pegang teguhlah) apa yang diturunkan Tuhan kepadamu. Jangan sekali-kali kamu ikuti (ajakan) pemimpin-pemimpin (yang sesat). Selain dari DIA (Allah). Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (daripadanya)”. (Q.S. Al-A’raaf : 1 - 2)
jawabmu untuk menyampaikan isinya). (ini semua) agar kamu memberi peringatan (kepada manusia) dengan (Kitab itu). Dan (kitab ini) menjadi pelajaran bagi yang beriman”. “Ikutilah (Pegang teguhlah) apa yang diturunkan Tuhan kepadamu. Jangan sekali-kali kamu ikuti (ajakan) pemimpin-pemimpin (yang sesat). Selain dari DIA (Allah). Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (daripadanya)”. (Q.S. Al-A’raaf : 1 - 2)
Ditinjau dari beberapa segi, maka terlihat bahwa Al-Qur-aan diturunkan ialah untuk membantah dan mematahkan perkiraan kaum Musyrikin. Karena mereka belum mendapat petunjuk dari Allah SWT. Bagi kaum Yahudi dan Nasrani. Al-Qur-aan itu sudah sampai ke pada mereka, tetapi merekalah yang tetap membangkang.
Padahal Allah telah menyatakan, bahwa manakala mereka sudah menghadapi sakratul maut, atau tanda-tanda Qiyamat sudah datang. Maka tak ada gunanya lagi bagi mereka untuk mengatakan bahwa mereka itu beriman atau berbuat kebaikan. Dari itu, bagi setiap Mukmin hendaklah selalu beriman dan ber’amal Shaleh.
Janganlah termasuk kedalam golongan orang-orang yang sombong terhadap Kitab-kitab Allah. sebab di suatu saat akan merasakan bagaimana ganjaran Allah SWT. Siksa Allah sangat berat dan pedih, maka peliharalah diri dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah Manusia dan batu. Untuk selanjutnya, setelah mengerti tentang Kitab-kitab tersebut, sebarluaskanlah melalui berbagai wacana, yang pada jaman sekarang ini sangat mudah mandapatkannya.
سَــاَصْرِفُ عَنْ ا يــتـِيَ الَّـذِ يْـنَ يَـتَـكَــبَّـرُوْنَ فِى اْلاَرْضِ بِـغَــيْرِ الْـحَـقِّ وَاِنْ يَّـرَوْاكُـلَّ ايــةٍ لاَّ يـُـؤْ مِنُـوْابِــهَا وَ اِنْ يَّـرَوْاسَـبِــيْـلَ الرُّشْدِ لاَ يــَـتَـخِذُوْ هُ سَبِـيْـلاً وَ اِنْ يَّـرَوْ ا سَـبِـيْـلَ الْـغَـيّ يَــتَّـخِذُوْ هُ سَـبِــيْـلاً ذ لِـكَ بِـاَ نَّــهُمْ كَـذَّ بـُوْا بِـايــتِــنَاوَ كَـانُـوْا عَـنْـهَا غـفِــلِـــيْـنَ
“Akan AKU palingkan (butakan mata Hatinya) bagi orang-orang yang Sombong dimuka Bumi tanpa ada alasan. (mereka tak sudi memahami) ayat-ayat KAMI. Walaupun mereka melihat (mendengar). Segala keterangan. Namun mereka tidak juga mau Beriman. Tetapi jika mereka melihat jalan yang sesat. Maka Mereka langsung menempuhnya. Begitulah karena mereka mendustakan ayat-ayat KAMI dan mereka lalai dari (memahaminya)”. (Q.S. Al-A’raaf : 146)
وَ الَّذِ يْـنَ كَــذَّبـُـوْابِـايــتِــنَاوَ لــِقآءِ اْلاخِرَ ةِ حَـبِـطَتْ اَعْـمَا لُــهُـمْ هَــلْ يـُـجْـزَوْنَ اِلاَّ مَا كَـا نــوْ ا يَــعْــمَــلُــوْ نَ
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat KAMI . Dan hari Akhirat. Sia-sialah segala ’Amal perbuatan mereka. Mereka tidak akan menerima balasan selain dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raaf : 147)
Kita perhatikan Hadits Rasulullah Saw.
عَنْ عَـبْدِالـلّـــهِ بْـنِ عُـمَـرَ اَنَّ رَسُوْلُ الـلّـــهِ صَـلَّى الـلّـــهُ عَـلَـيْـهِ وَ سَـلَّمَ قَالَ : إِ نَّــمَا مَـثَـلُ صَاحِبِ الْـقُـرْآنِ كَــمَـثَـلِ اْلاِ بِــلِ ا لْـمُـعَــلَّــقَـةِ إِنْ عَاهَـدَ عَـلَــيْــهَا أَ مْـسَـكَـــهَا وَ إِ نْ أَ طْــلَــقَــهَـا ذهَــبَـتْ
“Dari ‘Abdullah bin Umar.ra. katanya Rasulullah Bersabda : “Perumpamaan orang yang hafal Al-Qur-aan. Ialah seperti Unta yang ditambat. Jika ia tetap diawasi, maka ia akan tetap tertambat. Tetapi jika dibiarkan. Niscaya ia akan hilang”. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِـى مُوْسَى عَنِ الـنَّـبِـيِّ صَـلَّى الـلّـــهُ عَــلَــيْــهِ وَ سَــلَّــمِ قَالَ : تَــعَـاهَـدُوْاهذاالْـقُـرْآنَ فَـوَ الَّـذِى نَــفْسُ مُحَـمَّدٍ بِــيَـدِهِ لَــهُـوَ ا أَ شَدُّ تُــفَـــلُّــتَـا مِنَ اْلاِ بِــلِ فِى عُـقُـلِـــهَـا
“Dari Abu Musa.r.a. ia berkata, Nabi S.a.w. bersabda : “Rawatlah benar-benar Al-Qur-aan. Demi Allah yang Jiwa Muhammad berada ditangan-Nya. Qur-aan lebih cepat lepasnya dari pada Unta di tambatannya”.(H.R. Bukhari dan Muslim)
Al-Qur-aan ialah Wahyu Allah SWT yang merupakan Mu’jizat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad S.a.w. selaku sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam. Ingatlah ! Membaca Al-Qur-aan sajapun sudah merupakan suatu Ibadah kepada Allah SWT.
Dengan keterangan diatas tersebut, maka Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi-nabi yang lain. Tidak dinamakan Al-Qur-aan. Seperti yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad seperti Hadits Qudsi. Tidak dinamakan Al-Qur-aan, yang jika dibaca bukan menjadi Ibadah. Dan Islam menghendaki agar segala sesuatu yang akan dikerjakan atau di mohonkan Manusia kepada Allah. Haruslah dimengerti terlebih dahulu dengan baik, agar sesuai Niat dengan pelaksanaan kerjanya. Tegasnya : "Ber’ilmu baru ber’amal !!! Bukan ber’amal tanpa ‘ilmu".
0 comments:
Post a Comment