1. FARDHU
Ialah sesuatu yang diwajibkan untuk dilaksanakan. Dan ia dipandang sebagai Rukun. Artinya Yang menjadi unsur terpenting dari Haqikat.
2. RUKUN
Ialah Pokok pekerjaan itu, misalnya Niat dalam Sholat tidak dapat dipisahkan dengan Sholat itu sendiri. Yakni Sholat tanpa Niat sama halnya dengan tidak Sah.
3. SYARAT
Ialah sesuatu pekerjaan yang disuruh melaksanakannya, sebelum melaksanakan pekerjaan yang wajib. Dan pekerjaan itu, tidak diterima jika tidak dengan pekerjaan yang pertama. Misalnya suci dari Hadats kecil (berwudhuk) terlebih dahulu kita laksanakan. Baru Sah Melaksanakan Sholat.
4. S A H
Ialah cukup Syarat dan Rukunnya. Misalnya jual beli itu dianggap Sah. Sesudah dapat memindahkan Haq milik Si penjual kepada Si pembeli. Jika alat tukar telah bisa dipenuhi. Dengan Syarat diberi alat tukarnya. Dan Rukunnya, ialah pindah Haq milik Si penjual kepada Si pembeli.
5. BATAL
Ialah Tidak Sah atau Fasid, jika tidak cukup Syarat dan Rukunnya, yakni tidak Sah. Dan masih dituntut untuk melaksanakannya kembali (ulang). Suatu pekerjaan dianggap Batal apabila tidak memenuhi syarat. Dan melanggar dari Hukum Syari’at yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Firman Allah SWT :
Ialah sesuatu yang diwajibkan untuk dilaksanakan. Dan ia dipandang sebagai Rukun. Artinya Yang menjadi unsur terpenting dari Haqikat.
2. RUKUN
Ialah Pokok pekerjaan itu, misalnya Niat dalam Sholat tidak dapat dipisahkan dengan Sholat itu sendiri. Yakni Sholat tanpa Niat sama halnya dengan tidak Sah.
3. SYARAT
Ialah sesuatu pekerjaan yang disuruh melaksanakannya, sebelum melaksanakan pekerjaan yang wajib. Dan pekerjaan itu, tidak diterima jika tidak dengan pekerjaan yang pertama. Misalnya suci dari Hadats kecil (berwudhuk) terlebih dahulu kita laksanakan. Baru Sah Melaksanakan Sholat.
4. S A H
Ialah cukup Syarat dan Rukunnya. Misalnya jual beli itu dianggap Sah. Sesudah dapat memindahkan Haq milik Si penjual kepada Si pembeli. Jika alat tukar telah bisa dipenuhi. Dengan Syarat diberi alat tukarnya. Dan Rukunnya, ialah pindah Haq milik Si penjual kepada Si pembeli.
5. BATAL
Ialah Tidak Sah atau Fasid, jika tidak cukup Syarat dan Rukunnya, yakni tidak Sah. Dan masih dituntut untuk melaksanakannya kembali (ulang). Suatu pekerjaan dianggap Batal apabila tidak memenuhi syarat. Dan melanggar dari Hukum Syari’at yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Firman Allah SWT :
وَ اصْبِــرْ لـِـحُكْـمِ رَ بِـّـكَ فَـإِ نَّــكَ بِِــأَعْــيُــنِــنَا، وَسَــبِّــحْ بِـحَـمْـدِرَ بِـّكَ حِـيْـنَ تَــقُـوْ مُ
"Bersabarlah terhadap ketentuan Tuhan-mu. Karena sesungguhnya engkau dalam pengawasan KAMI. Dan bertasbihlah memuji Tuhan-mu di waktu engkau bangun". (Q.S. Ath-Thuur : 48)
وَ مِـنَ ا لَّـــيْـــلِ فَـــسَـــبِّـــحْـــهُ ………
"Dan bertasbihlah memuji-Nya di waktu malam". (Q.S. Ath-Thuur : 49)
0 comments:
Post a Comment