25 March 2008

22. Akibat Pribadi Manusia yang Meninggalkan Sholat

يُــنَــبَّــؤُااْلاِ نْـسَانُ يـَـوْ مَــئِـذٍ بِـمَا قَـدَّ مَ وَ اَخَّـرَ . بَــلِ اْلاِ نْـسَانُ عَــلى نَــفْـسِــه بَـصِيْـرَ ةٌ . وَّ لَــوْ اَ لــقى مَــعَـاذِ يْـرَ هُ

“Pada hari (Yaumil Mahsyar) itu. Diberitahukan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya. Dan apa yang diabaikannya”. “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas pribadinya sendiri”. “Meskipun ia mengemukakan beberapa alasan”. (Q.S. Al-Qiyamah : 13 s/d 15)

لاَ تَــزُوْ لُ قَـدَ مَـاعَــبْـدٍ يَــوْ مَ الْــقِــيَـامَـةِ حَــتَّى يُـسْــأَلَ عَنْ اَرْ بَـعٍ خِصَالِ عَـنْ عُـمْـرِ هِ فِــيْـمَ افْــنَا هُ ، وَ عَنْ جَسَـدِهِ فِـــيْـمَ اَ بْـلاَ هُ ، وَ عَـنْ عِـلْـمِــهِ مَـاعَـمِـلَ بـِـهِ ، وَ عَـنْ مَـالِـهِ مِنْ اَ يْـنَ ا كْـــتَـسَــبَــهُ وَ فِــيْـمَ اَ نْــفَــقَــهُ

"Dalam hal ini Mu’az bin Jabal berkata Nabi Saw. bersabda : “Pada Hari Qiyamat nanti. Sebelum dua telapak kaki seorang hamba melangkah. Maka ia akan ditanya tentang empat macam masalah yaitu umurnya untuk apa ia habiskan, tubuhnya untuk apa ia rusakkan, ‘ilmunya untuk apa ia pergunakan, hartanya dari mana didapat & untuk apa ia belanjakan".
(Ibnu Majah dalam Kitab Hadits Hisaanil Mashaabiihi)

Dan sangat baik kita perhatikan Firman Allah :

حَــتَّى اِذَا مَآ ءُوْ هَاشَـهِــدَ عَــلَـــيْــهِـمْ سَـمْــعُــهُـمْ وَ اَ بْـصَارُهُـمْ وَجُـلُـوْ دُهُمْ بِـمَاكَـا نُــوْا يَـعْـمَـلُـوْ نَ . وَ قَالُــوْا لـِجُـلُـوْدِ هِـمْ لـِمَ شَـهِـدْ تُّــمْ عَـلَــيْـنَـا ط قَـالُـوْ آ َا نْــطَــقَــنَاالـلّــــهُ الَّـذِيْ اَ نْـطَـقَ كُلَّ شَـيْ ءٍ وَّ هُوَ خَـلَــقَــكُـمْ اَوَّ لَ مَـرَّ ةٍ وَّ اِلَــيْـهِ تُـرْجَـعُـوْ نَ . وَ مَا كُـــنْــتُــمْ تَـسْــتَـــتِـــرُوْنَ اَنْ يَّــشْــهَـدَ عَـلَــيْـكُـمْ سَـمْـعُـكُمْ وَ لاَ اَ بْـصَارُ كُـمْ وَ لاَجُـلُـوْدُ كُـمْ وَ لـكِـنْ ظَــنَــنْــتُــمْ اَنَّ الـلّــــهَ لاَ يَــعْــلَـمُ كَــثِـــيْــرً ا مِّــمَّا تَــعْــمَـلُـوْ نَ

“Sehingga apabila mereka telah sampai ke dalam Neraka itu. Maka pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi atas tindak-tanduk mereka”. “Dan mereka berkata kepada kulit mereka : ”Mengapa kamu menjadi saksi yang memberatkan kami ?” Kulit mereka menjawab : ”Allah - DIA Maha Kuasa menjadikan segala sesuatu bisa berkata. Dan menjadikan kami bisa berbicara. DIA-lah yang menciptakan kamu pada permulaan. Dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan”. “Dan kamu tidak dapat menyembunyikan kesaksian pendengaran-mu. Dan penglihatanmu, serta kulitmu. Tetapi kamu anggap, bahwa Allah tidak mengetahui segala tindak-tandukmu”. (Q.S. Fussilat : 20 s/d 23)

Sadarlah wahai Saudaraku !
Bahwa seluruh anggota Tubuh kita akan menerangkan dengan lancar segala tindak-tanduk yang pernah kita perbuat. Tidak satupun yang dapat disembunyikan. Anggota-anggota tubuh itu, tidak lagi di bawah kekuasaan kamu. Semua bebas bicara dan menjadi saksi. Sadarlah kamu pasti akan mati !!!
Coba kita perhatikan rincian orang-orang kuno zaman dahulu kala. Mereka menerangkan, bahwa selama satu hari satu malam waktunya adalah 24 (dua puluh empat) jam.
Pada saat itu manusia bernafas sebanyak 180 (seratus delapan puluh) kali dalam waktu satu jam. Jadi dalam sehari semalam manusia bernafas 4320 (empat ribu tiga ratus dua puluh) kali. Dan tiap-tiap sekali bernafas akan ditanya tentang dua masalah, yaitu sewaktu keluar dan masuknya Nafas, akan ditanya :
“Perbutan apakah yang engkau lakukan ketika Nafas itu keluar ? dan Apa pula yang engkau lakukan ketika Nafas itu masuk ?”.
Ini rincian orang dahulu sebelum ada Microscop dan Laboratorium serta alat canggih yang mutakhir seperti pada zaman sekarang. Mungkin penelitian zaman sekarang lebih baik dalam hal ini karena memang zamannya sudah maju.
Apabila kita telah memahami hal ini, maka sudah selayaknya bagi seseorang untuk mengajak dirinya melaksanakan ‘Amal yang baik. Dan menjauhi segala perbuatan munkar yang dilarang Allah ‘Azza Wajalla. Sebab pertanggung jawabannya di Yaumil Mahsyar akan ia rasakan. Semoga kita sadari hal ini !!!

يـآ اَ يـُّــهَاالَّذِِيـْنَ ا مَـنُـوْا لاَ تَـــتَّـبِـعُـوْا خُـطُـوَ اتِ الشَّــيْـطَانِ، وَ مَنْ يَــتَّــبِـعْ خُـطَـوَاتِ الشَّــيْطَـنِ فَـاِنَّــه يــأْ مُرُ بِـالْـفَحْشَآءِوَ الْـمُـنْـكَـرِ وَ لَـوْ لاَ فَـضْلُ الـلّــهِ عَـلَــيْـكُـمْ وَ رَحْـمَــتُــه مَـازَ كـى مِـنْـكُـمْ مِّنْ اَحَـدٍ اَ بــَدًا، وَ لـكِـنَّ الـلّــهَ يُـزَ كِّيْ مَنْ يـَّشَـآءُ وَ الـلّــــهُ سَـمِـيْــعٌ عَـلِــيْـمٌ

“Hai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu mengikuti bujuk rayu setan ! Barangsiapa yang mengikuti bujukan dan rayuan setan. Padahal sesungguhnya setan itu mendorong kamu agar berbuat pekerjaan keji dan munkar. Sekiranya tidak karena Karunia Allah dan Rahmat-Nya kepadamu semua. Niscaya tidak ada seorangpun dari kamu yang bersih atau suci (dari Dosa) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. An-Nuur : 21)

Yang dimaksud dengan “Khutuwatis-Syaitan” ialah perlakuan setan dan jalan setan, artinya janganlah kita menempuh jalan setan dan jangan pula mengikuti jejak bisikan-bisikan setan. Karena setan sering menyebarluaskan perbuatan keji dan munkar. Dan mendengung-dengungkan perkataan dusta dan berbagai kesesatan. Agar manusia terseret masuk ke Neraka.
Dalam Kitab “Tanbihul Ghoofilin” Hadits menerangkan, bahwa apabila datang waktu Azan, maka Iblis La’natullah memerintahkan bala tentaranya agar mereka bertebaran mendatangi manusia. Lalu memberi kesibukan kepada Muslim dan Muslimat, sehingga mereka meninggalkan Sholat.
Maka setanpun mendatangi orang yang belum melaksanakan Sholat, dan menghembuskan sifat malas kepada orang itu, sehingga ia melalaikan Sholat. Dan ada kalanya setan memotong atau mematahkan pekerjaan orang itu, sehingga orang tersebut disibukkan oleh kerja yang tak habis-habisnya. Ia tahu waktu Sholat sudah hampir habis, tetapi bisikan-bisikan setan memberatkan hatinya untuk meninggalkan pekerjaannya, Ah … sebentar lagi siap, sehingga lalai melaksanakan Sholat.
Kemudian ada setan yang mendatangi orang yang sedang melaksanakan Sholat dan menyibukkan fikirannya, sehingga kacaulah fikiran orang itu lalu mempercepat Sholatnya. Apabila setan tidak mampu berbuat demikian itu. Maka setan akan menyibukkan hati orang yang sedang Sholat tersebut, dengan menguris-guriskan rasa was-was, lalu hati orang itu diajak mengembara ke segala macam urusan dunia. Sehingga orang itu tidak tetap pada tempat berdirinya, yakni hilang kekhusu’annya. Fikirannya akan mengembara kesana kemari dalam Sholatnya.
Apabila Setan masih tidak mampu menggoda orang tersebut, maka setan akan kembali dengan tangan hampa. Dan merasa sangat rugi dan terhina. Kemudian Iblis La’natullah akan memerintahkan agar setan tersebut diikat lalu dibuang ke laut. Tetapi jika mampu menggoda manusia, maka setan tersebut, akan disanjung-sanjung serta diagung-agungkan oleh Iblis La’natullah.
Dalam hal ini Allah SWT telah memberikan bimbingan kepada manusia. Tetapi manusia kurang memperhatikan Al-Qur-aan, padahal mereka mengatakan Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta beriman kepada Kitab-kitab-Nya.

اِنَّــمَا يَـأْ مُـرُ كُـمْ بِـالسُّــوْءِ وَ الْـفَحْــشَـآءِ وَ اَنْ تَــقُــوْ لُــوْا عَــلَى الـلّـــهِ مَـا لاَ تَــعْــلَــمُـوْ نَ

“Sesungguhnya Setan itu kerjanya hanya merayumu untuk berbuat kejahatan dan perbuatan keji. Serta merayumu agar kamu mengatakan terhadap Allah, sesuatu yang tidak kamu ketahui”. (Mereka membayangkan Allah itu beranak dan berbentuk dan lain sebagainya) (Q.S. Al-Baqarah : 169)

يَـآ اَ يُّــهَاالَّـذِيـْنَ امَـنُـوْااسْـتَــعِـيْــنُـوْ ا بِـالصَّــبْـرِ وَالـصَّـلــو ةِ اِنَّ الـلّــــهَ مَــعَ الصّــبِــرِ يْـنَ

“Hai orang-orang yang beriman ! Jadikanlah Sabar dan Sholat menjadi pembantu (untuk mencapai cita-citamu). Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Q.S. Al-Baqarah : 153)

Sabar dan Sholat itu menenangkan Jiwa. Menetapkan Hati. Dan menjadi benteng dari perbuatan salah. Dan selalu mendorong agar manusia berbuat kebaikan.

وَ مَنْ يـَّــتَّــقِ الـلّـــــهَ يَـجْــعَــلْ لَّـه مَخْـرَجًا، وَّ يـَـرْزُ قْــهُ مِنْ حَــيْثُ لاَ يَـحْــتَـسِبُ وَّ مَنْ يَّــتَــوَ كَّـلْ عَـلَى الـلّـــهِ فَــهُــوَ حَــسْـــبُـه اِنَّ الـلّــــهَ بَـا لِــغُ اَ مْرِ ه قَـدْ جَــعَــلَ الـلّـــهُ لِـكُــلِّ شَيْ ءٍ قَـدْ رًا

“… Barangsiapa yang bertawakkal hanya kepada Allah. Niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar (dari kesulitan). Dan DIA akan memberi Rezeki yang tidak terduga-duga. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah. Niscaya DIA akan mencukupkan (segala keperluannya). Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan (ukuran) pada tiap-tiap sesuatu” (Q.S. At-Tholaaq : 2 - 3)

Wahai Insan !
Telah jelas dan terang Allah menyatakan di dalam Al-Qur-aan sebagaimana ayat-ayat di atas, tetapi mengapa masih saja ada manusia yang suka berteman dan mencari perlindungan kepada setan ?

وَ مَنْ يـَّـعْشُ عَنْ ذِكْـرِالـرَّحْـمنِ نُــقَـيِّـضْ لَـه شَــيْـطَا نًـافَــهُـوَ لَــه قَـرِ يْـنٌ

Dan barangsiapa berpaling dari Zikir kepada (Allah) Yang Maha Pemurah. Maka KAMI berikan kepadanya setan yang menjadi teman akrabnya”. (yang selalu menyesatkannya) (Q.S. Az-Zukhruf : 36)

وَ اَ نَّــهُـمْ لَــيَصُـدُّوْ نَــهُمْ عَنِ اسَّـبِــيْــلِ وَ يَحْسَــبُـوْنَ اَ نَّـــهُـمْ مُّـهْـتَـدُوْ نَ

“Dan sesungguhnya Setan itu merintangi mereka dari jalan yang benar. Namun mereka merasa bahwa merekalah yang mendapat petunjuk”. (Q.S. Az-Zukhruf : 37)

Untuk itu wahai insan !
Perhatikan dan simaklah diri dengan sebaik-baik pengertian, agar jangan merasa pongah dan angkuh terhadap apa yang ada pada kita. Sebab besar kemungkinan itu hanya kamuflase setan terhadap manusia, untuk mengelabui kita, sehingga kita merasa benar sendiri. Orang lain semua salah. Bertawakkallah kepada Allah dengan sebenar-benar Tawakkal.

اِسْـتَـحْـوَ ذَعَـلَــيْــهِمُ الشَّــيْـطَانُ فَـاَ نْـســهُمْ ذِكْـرَ الـلّـــهِط اُولــئِـكَ حِزْبُ الشَّــيْـطَانِط اِلاَّ اِنَّ حِـزْبُ الـشَّــيْــطَانِ هُـمُ الْـخـسِــرُوْنَ

“Setan telah menguasai mereka. Lalu menjadikan mereka lupa Mengingat Allah. Merekalah kelompok golongan setan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah orang-orang yang merugi”. (Q.S. Al-Mujaadalah : 19)

اِنَّ الْـمُـنــفِــقِــيْـنَ يـُخـدِعُـوْنَ الـلّــــــــــــــــــــهَ وَهُـوَخَـادِعُــهُـمْ
وَ اِذَا قَامُـوْ آ اِ لـىَ الصَّـلـو ةِ قَامُـوْا كُسَالى، يُـرَ آءُوْنَ الــنَّاسَ وَ لاَ يـَـذْ كُـرُوْنَ الـلّـــهَ اِلاَّ قَـلِــيْـلاً . مُّـذَ بْـذَ بـِـيْـنَ بـَــيْـنَ ذلـِكَ، لآ اِلى هـؤُ لآءِ وَ لآ إ لى هـؤ لآءٍ وَ مَنْ يُّـضْـلِـلِ الـلّــــهُ فَــلَـنْ تَــجِـدَ لَــه سَــبِــيْــلاً

“Sesungguhnya orang-orang Munafiq itu menipu Allah. (Mereka menyatakan beriman dimulutnya saja) Dan Allah akan menghukum mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk melaksanakan Sholat. mereka berdiri dengan lesu dan bersikap ria kepada orang ramai. Dan mereka sedikiiiit sekali Mengingat Allah”.
“Mereka dalam keadaan bimbang, antara (Iman dan kekafiran) itu. Tidak condong ke arah (Orang Mukmin) dan tidak pula ke arah (Orang kafir). Siapa yang disesatkan Allah. Niscaya engkau (ya Muhammad) tidak akan mendapatkan jalan untuk menunjukinya”. (Q.S. An-Nisaa’:142-143)

Wahai insan !
Takutlah kepada ancaman Allah SWT. Sangat banyak ayat-ayat yang menunjukkan kepada seluruh manusia tentang kabar duka cita ini, salah satunya :

خَــتَــمَ الـلّــــهُ عَــلى قُــلُــوْ بِــهِمْ وَعَــلى سَـمْــعِــهِـمْ وَعَـلى اَ بـْصَارِهِـمْ غِـشَاوَ ةٌ وَ لَـــهُـمْ عَــذَابٌ عَـــظِـــيْــمٌ

”Allah telah menutup Hati mereka dan Pendengaran mereka, serta pada Penglihatan mereka ada penutup (sehingga mereka tidak dapat melihat kebaikan). Untuk mereka-mereka itu siksa ‘Azab yang sangat berat sekali”. (Q.S. Al-Baqarah : 7)

Sadarlah Wahai Insan !
Jika Allah Jalla Wa’azza telah menunjukkan Jalal-Nya. Maka tidak ada seorang Makhluq yang sanggup untuk menolong orang yang terkena musibah tersebut. Sebab Kekuasaan Allah itu mutlaq dan sangat Perkasa.
Untuk itu, peliharalah Hati dan Fuad yang berada di dalam Sudur kita, semoga jangan terkena imbasan-imbasan dan rayuan-rayuan gombal setan yang durjana. Dan carilah Resep untuk terapi Hati dan Fuad tersebut. Sebab apabila Hati dan Fuad itu sakit, maka yang akan berantakan adalah orang yang ditempati Hati yang sudah sakit tersebut. Semoga saja kita diberi Resep yang ampuh dari Allah SWT yang berkenaan dengan penyakit Hati dan Fuad ini.

فَيْ قُــلُــوْ بِــهِمْ مَـرَضٌ فَــزَ ادَ هُـمُ الـلّــــهُ مَـرَضًا، وَ لَـــهُـمْ عَـذابٌ اَ لــِــيْـمٌ ، بِــمَـاكَـا نُــوْ ا يَـكْــذِ بُــوْ نَ

“Didalam Hati mereka ada Penyakit. (Buruk sangka). Maka Allah (akan) menambah Penyakitnya. Dan mereka mendapat ‘Azab yang sangat pedih. Karena mereka berdusta”. (Q.S. Al-Baqarah : 10)

Dengan demikian, maka manusia akan tambah menjadi-jadi dalam praktek kehidupan sehari-harinya. Mereka anggap semua rata, semua halal, semua boleh. Sehingga tidak sedikitpun niat dalam hatinya untuk kembali merenungi kesalahan demi kesalahan yang telah diperbuatnya.

صُــمٌّ بُـكْــمٌ عُـمْـيٌ فَـــهُـمْ لاَ يـَــرْ جِــعُــوْ نْ

“Mereka (itu telah) Tuli. Bisu dan Buta. Sehingga (tak ada ingatan) mereka untuk kembali”. (kepada jalan yang benar) (Q.S. Al-Baqarah : 18)

Wahai Ikhwanul Muslimin !
Pandang dan perhatikanlah Kitab Allah Al-Qur-aan :

يَـآ اَ يُّــهَـاالــــنَّاسُ اعْــبُـدُوْارَ بَّـكُــمُ الَّـذِيْ خَــلَــقَـكُـمْ وَ الَّـذِيـْنَ مِنْ قَـبْــلِـكُـمْ لَــعَــلَّــكُـمْ تَـــتَّـــقُــوْ نَ

“Hai Manusia ! Sembahlah Tuhan yang Menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu. (petunjuk ini diuraikan) agar kamu menjadi Taqwa (kepada Allah)” (Q.S. Al-Baqarah : 21)

0 comments: