15 February 2008

2. Hal Syahadat

Di dalam Bersyahadat, yang paling penting ialah pekerjaan "Hati". Jangan dibiasakan lain di Bibir, lain di Hati. Ini namanya Munafiq. Sebab zaman sekarang ini, sering kita lihat corak dan ragam manusia yang sudah Brengsek. Lain bicara lain tujuannya. Mereka mengatakan bahwa ia adalah kaum Muslim. Tetapi perbuatannya lebih jahat dari Yahudi. Banyak yang mengatakan bahwa ia adalah Kelompok Islam Murni atau Islam Sejati. Namun Syari’at Islam tidak pernah ia laksanakan. Dan kejahatannya jauh lebih parah dari Setan. Ini semua karena ia tidak memperdulikan pelajaran pokok mengenai Syahadat. Dan tidak mau menelusuri apa arti dari semua yang ditekankan oleh Dua Kalimat Syahadat.
Arti Syahadat ialah : Pengakuan atau Penyaksian yang sebenarnya, yakni Saksi Zahir dan Saksi Batin. Maka dengan demikian wajib bagi kita menghayatinya.

Fardhu Syahadat itu Terbagi Dua
1. Di ikrarkan dengan Lidah.
2. Di Tasdiqkan dalam hati.

Kesempurnaan Syahadat itu Empat
1. Di-Ketahui.
2. Di-Ikrarkan.
3. Di-Tasdiqkan.
4. Di-Yakinkan.

Rukun Syahadat Terbagi Empat
1. Meng-ESA-kan (menetapkan) Zat Allah SWT. Berdiri dengan sendiri-Nya.
2. Meng-ESA-kan (menetapkan) Sifat Allah SWT. Kelakuan dan Kekuasaan-Nya.
3. Meng-ESA-kan (menetapkan) Af’al Allah SWT. Berbuat Sekehendak-Nya.
4. Mengakui (menetapkan) Kebenaran Rasulullah.

Syarat Sah Syahadat ada Empat
1. Hendaklah diketahui atau Mengerti maksudnya.
2. DiIkrarkan dengan Lidah. Dibaca dari awal hingga Akhir.
3. Hendaklah diyakini maksud dan tujuan Syahadat itu (tidak ragu-ragu).
4. Yakin serta di ’Amalkan dengan anggota Tubuh dan Hati dan dengan Perbuatan. Dan wajib menolak segala yang bertentangan dari maksud Dua Kalimah Syahadat tersebut.

Dua Kalimah Syahadat mengandung arti Persetujuan. Pengakuan. Dan Keyakinan. Karena itu setiap Insan yang mengaku ia adalah orang Muslim, sudah tentu ditekankan kepadanya suatu Keyakinan dalam Hatinya kebenaran apa yang mereka akui tersebut. Maka jika hanya pengakuan Lidahnya saja, tetapi bertentangan dengan Hatinya. Maka orang yang demikian itu dinamakan melafazkan Pengakuan Dusta. Bahasa kasarnya adalah Munafiq.

Yang Membinasakan Syahadat itu Terbagi Empat
1. Menduakan/Menyekutukan/Mensyarikatkan Allah.
2. Ragu di dalam Hatinya kepada Allah Ta’ala.
3. Menyangkal Bahwa dirinya dijadikan Allah Ta’ala.
4. Tidak meng-Isbatkan (meyakini) Kekuasaan Allah.

Nama Syahadat itu Terbagi Dua

1. Syahadat Tauhid.

أَ شْـــهَــدُ اَنْ لاَ إِ لـــــهَ إِ لاَّ الـلّــــــــــــهُ

"Aku Mengakui (dengan Haqqul Yaqin)
Bahwa tiada Tuhan Selain Allah".

2. Syahadat Rasul.

وَ أَ شْــهَــدُ أَنَّ مُحَـــمَّـــدً ا رَّ سُــوْ لُ الـلّـــــــــهُ

"Aku Mengakui (dengan Haqqul Yakin)
Bahwa Muhammad adalah utusan Allah".

Seseorang yang mengucapkan Dua Kalimah Syahadat, berarti Orang tersebut telah mengucapkan Kalimah Sakral. Kalimah Sumpah. Kalimah janji setia kepada Agama Islam yang direstui Allah SWT. sesuai dengan arti Firman Allah Ta’ala :
شَهِدَ الـلّــهُ اَ نَّــه لاَ اِلـــهَ اِلاَّ هُــوَ، وَ الْـمَـلــئِــكَـــةُ وَ اُولُــواالْــعِــلْــمِ
قَـآئِــمًابِـالْــقِـسْــطِ لاَ اِلـــــــهَ اِلاَّ هُـــوَ الْــعَـــزِ يْـــزُ الْحَـكِــيْـمُ اِنَّ الـدِّ يْـنَ عِــنْـدَ الـلّـــــهِ اْلإِ سْـــلاَ مُ

“Allah memastikan bahwa :”Tidak ada Tuhan selain dari DIA”. Dan para Malaikat serta orang-orang yang ber’ilmu (Mengakui-Nya). Allah menegakkan keadilan. “Tidak ada Tuhan yang lain”. Hanya DIA Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
“Sesungguhnya Agama yang diterima di sisi Allah adalah (Agama) Islam”. (Q.S. Ali-Imran : 19)

Demikian kalimat Tauhid yang kita dapati di dalam Al-Qur-aan. Maka sangat jelas bagi seorang Muslim yang telah bersumpah dan berjanji setia. Tidak baik jika hanya setengah-setengah, alias hanya meng-imani sebagian ayat. Tetapi menolak sebagian Ayat yang lainnya. Dan meng-imani sebagian Hadits, tetapi tidak mau meng-imani Hadits yang lainnya.
Belum cukup hanya dengan mengucapkan Dua Kalimah Syahadat saja, tetapi Wajib bagi Muslim berbuat sesuai dengan isi kandungan apa yang telah di ikrarkannya tersebut. Bukan hanya ucapan sebagai kembang bibir saja, tetapi ikut Hatinya menerima dan melaksanakan apa saja kandungan makna yang diperintahkan Allah SWT di dalam Dua Kalimah Syahadat tersebut.

0 comments: